Kamis 11 Jun 2015 21:11 WIB

Milad ke-83, Pemuda Muhammadiyah Luncurkan Gerakan Antisuap

Rep: Muhammad Subarkah/ Red: Muhammad Fakhruddin
 Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak(tengah), Ketua MPR RI Zulkifli Hasan (keempat dari kiri), Ketua Panitia Milad ke 83 Pemuda Muhammadiyah Edi Agus Yanto (kiri), di Gedung DPR RI, Rabu (10/6).
Foto: istimewa
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak(tengah), Ketua MPR RI Zulkifli Hasan (keempat dari kiri), Ketua Panitia Milad ke 83 Pemuda Muhammadiyah Edi Agus Yanto (kiri), di Gedung DPR RI, Rabu (10/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemuda Muhammadiyah menggelar acara malam puncak Milad ke-83 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan Acara Milad ke-83 ini diisi dengan penampilan sejarah perjalanan Pemuda Muhammadiyah, pertunjukan kesenian daerah, dan launching gerakan antisuap dalam rangka mencegah politik uang pada Pilkada 2015 ini.

"83 tahun merupakan usia yang tidak muda bagi manusia. Tetap bagi organisasi Pemuda Muhammadiyah, 83 tahun adalah usia menuju kematangan," kata Dahnil  saat menyampaikan pidato, kemarin.

Tampak hadir Ketua MPR Zulkifli Hasan, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Ketua PP Muhammadiyah Prof Bambang Sudibyo, Hakim Konsitusi Patrialis Akbar, Sekretaris Fraksi PAN DPR RI Yandri Susanto.

Sejumlah alumni Pemuda Muhammadiyah seperti Hajriyanto Y Thohari (mantan wakil ketua MPR), Imam Addarulqutni (mantan anggota DPR), M Najib (mantan anggota DPR) Nadjamuddin Ramly, dan Ali Taher Parasong (anggota DPR), dan Saleh Partaonan Daulay (Ketua Komisi VIII DPR) juga turut memeriahkan acara tersebut.

Dahnil mengatakan KH Ahmad Dahlan menjadikan agama sebagai solusi mengatasi masalah bangsa saat itu, seperti kemiskinan dan kebodohan. Karena itu  Pemuda Muhammadiyah juga akan berjihad melawan akar persoalan bangsa. "Salah satu akar masalah kemiskinan dan pemiskinan, akar masalah kebodohan dan pembodoan adalah korupsi. Karena korupsi sekolah tidak terbangun, adik-adik kita mengalami gizi buruk, banyak rumah sakit tidak layak, harga sembako mahal. Maka perlawanan terhadap korupsi adalah fardhu ain bagi Pemuda Muhammadiyah. Semangatnya tentu dimuai dari diri sendiri," ungkap Dahnil, inisiator Gerakan Berjamaah Melawan Korupsi.

Ketua Panitia Milad ke 83 Pemuda Muhammadiyah Edi Agus Yanto mengatakan pada milad kali ini, Pemuda Muhammadiyah  mensosialisasikan Satgas Lawan Politik Uang, sebagai respon dan dukungan Pemuda Muhammadiyah atas dilaksanakannya pilkada serentak. Menurutnya, hal itu sejalan dengan tema milad kali ini, yakni "Mencerahkan Bangsa untuk Indonesia Berkemajuan. "Kata mencerahkan sengaja kita ambil sebagai respon terhadap kondisi bangsa saat ini yang mengalami kegaduhan," kata Edi.

Antara lain, lanjut Edi, mulai dari kegaduhan hukum yang ditindai dengan perseturuan antara KPK versus Polri. Kegaduhan politik, kata Edi, terlihat jelas dengan tidak harmonisnya antara elite politik, dan kegaduhan ekonomi yang sampai saat ini belum ada terobosan dari pemerintah. "Terlihat dengan semakin melemahnya nilai tukar rupiah, dan terakhir kegaduhan dalam persoalan PSSI yang menimbulkan dampak luar biasa," kata Edi.

Semua persoalan tersebut, tambah Edi, belum terlihat langkah strategis dan taktis dari pemerintah sehingga menimbulkan ketidakpercayaan atas kinerja pemerintah. "Semoga tema milad ini menjadi inspirasi para elite bangsa untuk mengganti kegaduhan dengan terobosan sikap dan kebijakan menuju indonesia berkemajuan," ujarnya.

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengatakan sebagai kader penerus bangsa dan aset umat Islam Indonesia, Pemuda Muhammadiyah diharapkan mampu menjadikan dirinya sebagai teladan (//uswatun khasanah//) bagi masyarakat luas. Untuk itu mereka diharapkan segera menunjukan kematangannya baik secara sikap, mental, intelektual, hingga kepribadian. ''Di depan kalian terbentang masa depan bangsa. Maka jadilah anda sebagai manusia yang //kaffah// utuh. Jadilah pemimpin. Rebutlah kekuasaan baik itu lokal, maupun nasional, bahkan internasional. Jadilah bupati, wali kota, gubernur hingga presiden. Tempalah diri sebaikn-baiknya,'' kata Zulkifli).

Menurut Zulkifli para kader Muhammadiyah diharapkan juga tidak bersikap anti poitik karena menganggap politik itu kotor. Sebab, fakta justru menyatakan sebaliknya, bahwa politik itu bisa dipergunakan sebagai cara untuk menebar kebajikan dan memajukan dakwah untuk mengekalkan //ukuwah Islamiyah dan 'ukhuwah basyariyah' (kebangsaan). ''Saya ingin warga Muhammadiyah paham akan politik. Politik adalah jalan mencapai kekuasaan. Dan ini cara yang sah serta dilindungi oleh konstitusi dan hukum. Jadi janganlah alergi terhadap politik,'' ujar Zulkifli.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement