Kamis 11 Jun 2015 18:22 WIB

Sutiyoso Jadi Calon KaBIN, Priyo: Old Soldiers Never Die

Rep: Issha Harruma/ Red: Bayu Hermawan
Priyo Budi Santoso (kanan) saat menyerahkan kepengurusan DPP Golkar hasil Munas IX Golkar di Ancol, Senin (8/12)
Foto: c08
Priyo Budi Santoso (kanan) saat menyerahkan kepengurusan DPP Golkar hasil Munas IX Golkar di Ancol, Senin (8/12)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Partai Golkar hasil Munas Ancol, Priyo Budi Santoso mendukung keputusan Presiden Joko Widodo menunjuk Sutiyoso senagai calon tunggal Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).

Priyo menilai Sutiyoso memiliki banyak kelebihan. Selain memiliki pengalaman panjang di dunia militer dan intelijen, pria yang akrab disapa Bang Yos itu, dianggap juga memiliki pengalaman di dunia pemerintahan, karena pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Sebagai gubernur, paling tidak dia bisa memetakan tantangan masalah yang dihadapi. Dia tokoh senior yang cakap, berintegritas, mumpuni dan cukup flamboyan," katanya dalam sebuah diskusi di gedung DPR, Jakarta, Kamis (11/6).

Mantan Wakil Ketua DPR itu melanjutkan sebagai instrumen atau alat negara, Badan Intelijen Negara (BIN) memiliki peranan yang begitu penting. Di era yang semakin canggih saat ini, lanjutnya, BIN menghadapi tantangan yang luar biasa dan membutuhkan sosok pemimpin yang cakap.

"Dunia global, dunia internet, persoalan cyber crime, terorisme lintas batas. Ini butuh pemimpin yang mumpuni," ujarnya.

Ia menilai, satu-satunya kelemahan yang dimiliki oleh Sutiyoso adalah usianya yang sudah sepuh, yakni 70 tahun.

"Tapi Sutiyoso tidak perlu khawatir. Ingat aja semboyan jenderal MacArthur old soldiers never die. Filosofi itu bisa digunakan. Jangan remehkan orang-orang tua," tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement