Kamis 11 Jun 2015 17:39 WIB

Cimahi Susun Arsip Bernilai Sejarah

Arsip (ilustrasi).
Foto: sierraclub.org
Arsip (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Pemerintah Kota Cimahi, Jawa Barat, telah menyelesaikan proses penyusunan arsip bernilai sejarah untuk memberikan kemudahan masyarakat dan siapapun yang ingin mengetahui atau mempelajari sejarah Kota Cimahi.

"Saya menyambut baik atas terselesaikannya proses penelusuran arsip bernilai, guna sejarah Kota Cimahi yang kali ini dikhususkan pada periode pembentukan Kota Cimahi menjadi kota otonom," kata Wakil Wali Kota Cimahi Sudiarto saat sosialisasi hasil penelusuran arsip bernilai sejarah periode pembentukan otonomi daerah di Cimahi, Kamis (11/6).

Ia menuturkan, Kota Cimahi memiliki sejarah panjang yang terus berkembang secara dinamis, kemudian mengalami perubahan tingkatan pemerintahan mulai kecamatan, kawedanaan, lalu kota administratif.

Selanjutnya Kota Cimahi resmi menjadi daerah otonomi baru atau pemekaran dari Kabupaten Bandung yang ditandatangani Presiden Abdurahmadn Wahid (Alm), 21 Juni 2001.

"Resminya Cimahi menjadi otonom dengan ditandatanganinya undang-undang nomor 9 tahun 2001 oleh almarhum Presiden Abdurrahman Wahid," katanya.

Menurut dia, menyun arsip sejarah daerah tidak mudah, bagaikan mengumpulkan sesuatu yang berserakan kemudian disusun menjadi sebuah narasi tentang Kota Cimahi.

"Cimahi merupakan sebuah kota yang memiliki sejarah panjang jauh kebelakang hingga memasuki abad ke-19, yaitu ketika zaman penjajahan hindia Belanda," katanya.

Ia menambahkan, era otonomi dan desentralisasi maka setiap daerah tingkat provinsi maupun kota/kabupaten dituntut mandiri dalam mengurusi berbagai macam yang menjadi urusan daerahnya.

Sementara pengetahuan dan pemahaman sistem otonomi itu, menurutnya pemerintah daerah belum sampai pada tingkat kesadaran untuk penyelamatan dan pelestarian arsip.

"Makanya, kearsipan ini sangat penting karena aktivitas ini merupakan jantung dari sistem tersebut karena menyangkut penyimpanan dokumen," katanya.

Ia mengimbu kepada dinas terkait agar menjalin hubungan jaringan dengan pihak yang berkaitan dengan kesejarahan, termasuk dari institusi militer TNI AD agar pengarsipan sejarah Cimahi semakin terintegrasi.

"Segera perbaiki mekanisme pengarsipan di unit kerjanya masing-masing, upayakan agar segera menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses penyimpanan arsipnya," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement