Kamis 11 Jun 2015 10:02 WIB

Darurat Anak, Menteri Yohana Gagas Program 'One Student Save One Family'

Rep: C26/ Red: Angga Indrawan
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise.
Foto: Antara
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ancaman kejahatan pornografi bagi anak sudah sangat mengkhawatirkan. Setelah munculnya video porno anak kecil di daerah, kemudian ada acara dangdut seksi pada pelepasan murid Sekolah Dasar di Pemalang.

Menanggapi ancaman tersebut, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP-PA) Yohana Yambise sudah mempersiapkan solusi alternatif. Yohana menggagas program 'One Student Save One Family' untuk membantu meminimalisasi ancaman yang dinilai mengkhawatirkan di daerah-daerah pelosok Indonesia.

"Ancaman sekarang sudah sangat mengkhawatirkan bagi anak-anak. Saya sudah gagaskan program One Student Save One Family untuk menyasar ke desa-desa kecil," kata Yohana saat dihubungi ROL, Rabu (10/6).

Ia menjelaskan program ini berupa penyuluhan dan edukasi bagi keluarga-keluarga yang berada di daerah pelosok Indonesia. Program ini akan dilakukan para mahasiswa sebagai salah satu bentuk partisipasi yang melibatkan anak muda.

Para mahasiswa yang turut serta akan ditugaskan ke daerah memberikan pengarahan terutama pada orangtua mengenai ancaman bagi anak. Ini bisa menjadi solusi agar orangtua bisa lebih paham dalam pengawasan kepada perkembangan anak. 

Program ini juga akan bekerja sama dengan PKK dan sekolah-sekolah di sekitar tempat program dijalankan. Untuk memulai gagasan ini, Menteri Yohana sudah mempersiapkan pilot project di salah satu sekolah tinggi. Selama tiga bulan ke depan akan dilihat apakah program ini bisa berpengaruh positif menekan pengaruh kejahatan pada anak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement