Rabu 10 Jun 2015 21:02 WIB

Soal Aksi Telanjang Wisatawan, Malaysia Gelar Ritual Pembersihan

Rep: C07/ Red: Ilham
Para pendaki yang terjebak di Gunung Kinabalu, Sabah, Malaysia akibat gempa 5,9 SR, Jumat (5/6).
Foto: www.themalaysianinsider.com
Para pendaki yang terjebak di Gunung Kinabalu, Sabah, Malaysia akibat gempa 5,9 SR, Jumat (5/6).

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Menteri Pariwisata provinsi Sabah, Malaysia, Masidi Manjun mengatakan, sebuah ritual pembersihan antar agama dan tradisional akan digelar di lokasi Gunung Kinabalu sebagai pusat gempa pada pekan lalu. Menurut dia, ritual juga melibatkan Muslim, Kristen, serta pemimpin suku.

Gempa yang menyebabkan 18 orang tewas itu diyakini karena ulah 10 orang wisatawan yang melakukan aksi telanjang di gunung itu. Warga meyakini tindakan mereka telah membuat roh suku penjaga Gunung Kinabalu marah sehingga membuat gempa. Pihak berwenang Malaysia pun telah menahan empat dari wisatawan tersebut.

"Saya tidak pernah mengatakan bahwa mereka benar-benar menyebabkan gempa, namun tindakan mereka terhadap orang-orang dari suku terbesar di Sabah. Gunung ini situs dihormati dan suci," kata Masidi, seperti dilansir Al Arabiya, Rabu (10/6).

10 wisatawan itu dicari setelah tersebar di media sosial gambar 10 turis yang tidak mengenakan pakaian. Saat ini, polisi masih memburu enam orang yang belum tertangkap.

"Ya kita masih mencari enam lainnya wisatawan, dan kami akan menangkap mereka," kata Pejabat Kepolisian untuk Negara bagian Sabah, Malaysia, Komisaris Polisi Jalaluddin Abdul Rahman.

Keempat wisatawan itu ditangkap pada Selasa, kemarin. Mereka terdiri dari dua warga Kanada, warga Inggris, dan Belanda. Jalaluddin mengatakan, mereka ditahan akan dikenakan biaya karena menyebabkan gangguan publik.

Gempa pada Jumat lalu menyebabkan longsor dan lebih dari 150 pendaki berada di puncak Kinabalu terjebak. 18 orang telah dikonfirmasi tewas di gunung, dengan sejumlah besar dari mereka siswa muda dari Singapura yang berada di darmawisata sekolah.

Gunung Kinabalu adalah sebuah Situs Warisan Dunia UNESCO dan tujuan pendakian yang populer, dianggap suci oleh Kadazan Dusun kelompok suku Malaysia, yang percaya itu adalah tempat peristirahatan bagi roh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement