Rabu 10 Jun 2015 16:50 WIB

Puluhan Rumah Pesisir Danau Limboto Tergenang

Danau Limboto
Foto: panoramio.com
Danau Limboto

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Hujan yang turun selama tiga hari di Gorontalo dan sekitarnya, menyebabkan puluhan rumah dan bangunan lainnya serta sebagian areal perkebunan warga yang tinggal di pesisir danau Limboto tergenang air.

Imran Kadir salah seorang warga Tilote yang rumahnya berada di pesisir Danau Limboto, Rabu (10/6), mengatakan saat ini puluhan rumah warga mulai tergenang air, serta sebagian areal perkebunan yang ditanami cabai, tomat dan jagung mulai tergenang, sehingga kemungkinan akan gagal panen.

"Lahan kami sudah tergenang air akibat hujan yang turun dengan insentitas tinggi, bahkan hari ini turun sejak pagi hingga sore hari," kata Imran.

Menurut dia, jika hujan akan turun selama beberapa hari ke depan maka dapat dipastikan sebagian rumah warga yang tinggal di pesisir danau akan diterjang banjir, serta perkebunan milik akan tenggelam dan tanaman rusak.

"Jika terjadi banjir di sejumlah desa yang ada di pesisir danau, maka airnya lama baru surut dan ini sudah berlangsung selama beberapa tahun," kata Imran.

Robin Ahmad salah seorang warga Tabumela, Kecamatan Tilango, mengatakan bahwa rumah serta sebagian areal perkebunan miliknya yang ditanami cabai dan tomat, sudah digenangi air akibat curah hujan yang tinggi selama beberapa hari terakhir ini.

"Tanaman cabai dan tomat kemungkinan akan mati terendam dengan air, padahal dari hasil panen komoditi tersebut bisa menopang ekonomi," kata Robin.

Dia mengakui bahwa saat ini sudah ada jalan lingkar di danau Limboto, namun hal tersebut tidak membantu warga bahkan hanya menyusahkan, sebab air yang biasanya langsung bisa masuk ke kolam danau, saat ini sudah terhalang sehingga terpaksa menerjang perkebunan dan rumah warga.

Selain menggenangi puluhan rumah dan perkebunan warga, banjir juga menyebabkan timbulkan wabah penyakit seperti gatal-gatal, sebab air tidak dapat mengalir dengan lancar selama beberapa pekan.

"Air yang sudah busuk tersebut biasanya akan menyebabkan tewasnya ikan yang dipelihara oleh warga, dalam jaring ataupun keramba," kata Kuma salah seorang warga lainnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement