REPUBLIKA.CO.ID, MUKOMUKO -- Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, memberikan pelatihan keterampilan mengasah batu akik kepada 15 penyandang disabilitas di daerah itu.
"Pelatihan keterampilan mengasah batu akik penyandang disabilitas diutamankan yang masih produktif di daerah ini," kata Kabid Sosial Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Mukomuko Suyoso, di Mukomuko, Selasa.
Ia mengatakan, kegiatan pelatihan keterampilan mengasah batu akik ini bertujuan agar penyandang disabilitas bisa mandiri atau tanpa bergantung pada orang lain. Pelatihan keterampilan mengasah batu akik karena saat ini sedang tren batu akik terus meningkat.
"Kita latih mereka mulai dari cara memotong sampai cara mengasah batu akik," ujarnya.
Dilihat dari semangat para peserta, Ia optimistis 15 penyandang disabilitas itu cepat mengetahui keterampilan mengasah batu akik.
Ia berharap, setelah pelatihan ini penyandang disabilitas dapat menerapkan keterampilannya di dunia kerja. Karena tujuan akhirnya agar mereka mempunya mata pencaharian tetap.
"Mereka bisa membuka usaha sendiri. Karena dalam membuka usaha itu modal tidak besar dan penghasilan cukup lumayan," ujarnya.
Keuntungan menjadi pengrajin batu akik ini, katanya, cukup besar. Upah mengasah satu batu cincin saja sebesar Rp 20 ribu. Dan waktu yang dibutuhkan sekitar beberapa jam saja.
"Kalikan saja dalam sehari mereka dapat mengasah sebanyak 10 cincin. Hasilnya cukup lumayan," ujarnya lagi.