REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan ia bertemu Ketua Umum Partai PDIP, Megawati, Senin (8/6), hanya untuk bercerita. Basuki mengatakan dalam pertemuan tersebut membicarakan kepemimpinan mantan Gubernur DKI, Ali Sadikin.
"Cuma cerita-cerita (bertemu Mega) saja lah. Bung Karno waktu ngelantik Ali Sadikin saya belum lahir. Bung Karno ngomong Ali Sadikin emang sedikit keras," kata Ahok sapaan akrab Basuki di Balai Kota Jakarta, Selasa (9/6).
Ahok melanjutkan, meski kepimpinan Ali Sadikin keras, namun ia tetap melakukan yang terbaik untuk Jakarta. Dengan sikap tersebut, warga Jakarta pun akan mengenang kepimpinannya.
"Orang tau kita bener. Makanya nanti kalau LRT (Light Rapid Transit), MRT (Mass Rapid Transit) jadi, sistem integrasi busway jadi, semua sungai inspeksi kita bereskan itu kan nambah jalan. Kamu lihat dong sekarang sungai-sungai lebih bersih," papar Ahok.
Ahok menyebutkan selama kepimpinannya Jakarta menjadi berubah. Ia mengatakan sudah tak ada lagi tumpukan sampah di Pasar Baru dan lainnya. Selain itu, ia menyebutkan selama kepemimpinannya juga telah menambah rasio jalan di Jakarta.
"Orang bilang kita gak kerja, padahal kita bongkar rumah udah hampir belasan ribu rumah-rumah kumuh. Itu kita jalankan jalan inspeksi, jalan inspeksi menambah rasio jalan," ujar mantan Bupati Belitung Timur ini.