REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, penutupan situs porno bukan solusi akhir dalam memecahkan masalah tetapi pemberian pendidikan kepada masyarakat juga diperlukan.
Situs porno memang dilarang dan telah banyak ditutup, namun itu bukan penyelesaian akhir dalam mengantisipasi agar tidak mengulangi kembali, kata dia kepada wartawan usai membuka Forum Tematis Bakohumas di Palembang, Selasa (9/6).
Menurut dia, sekarang ini sudah banyak situs porno ditutup yang jumlahnya ribuan. "Yang jelas, penutupan tetap dilaksanakan tetapi juga perlu adanya pendidikan kepada masyarakat tentang pornografi tersebut," tukas dia.
Lebih lanjut dia mengatakan, pendidikan terhadap pornografi itu penting supaya masyarakat mengerti. Jadi bukan hanya penutupan saja bila tidak diberikan solusinya yakni dibidang pendidikan sehingga itu harus dilaksanakan, ujar dia.
Begitu juga media sosial berupa twitter pihaknya telah berbicara dengan pimpinannya terutama membahas masalah pornografi tersebut supaya tidak ada lagi. Indonesia memang dilarang menyampaikan situs porno sehingga itu sudah menjadi perhatian bersama, kata dia.
Yang jelas, pihaknya terus mengawasi situs tersebut supaya tidak ada lagi penyampaian yang bukan konsumsi masyarakat Indonesia, ujar dia. Menteri ke Sumsel serangkaian membuka Forum Tematis Bakohumas yang diikuti utusan humas se-Indonesia. Dalam acara pembukaan tersebut juga hadir Gubernur Sumsel H Alex Noerdin serta pejabat lainnya.