REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menilai lonjakan harga komoditas menjelang Ramadhan diakibatkan tata niaga yang buruk. Akar masalahnya, kata dia, ialah rantai pasokan, distribusi, tata niaga.
"Harus kita perbaiki. Kami sudah koordinasi dengan para pedagang dan Bulog," kata Menteri Andi usai melakukan sidak di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (8/6).
Pada kesempatan tersebut, ia menjelaskan perlunya sebuah inovasi pemasaran untuk menghentikan kenaikan harga yang terjadi setiap tahun tersebut. Salah satu inovasinya ialah dengan menggelar pasar murah dan melakukan koordinasi dengan sejumlah instansi terkait seperti Kementerian Perdagangan, Kementerian Perhubungan, Bulog, dan Kepolisian.
Ia meminta agar dibuka jalur distribusi perintis untuk menyalurkan komoditas utama bahan pangan ke sejumlah daerah. Caranya, kata dia, dengan memberikan prioritas penyaluran dan tidak perlu mengantre di pelabuhan.
"Koordinasinya adalah kepada angkutan perintis yang mengangkut bahan pokok utama, seperti cabai, bawang, gula, beras. Ini harus diprioritaskan, itu strateginya," tutur Menteri Andi menjelaskan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika