Senin 08 Jun 2015 13:04 WIB

Geng Motor XTC Bertransformasi jadi Ormas

Rep: arie lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
geng motor (ilustrasi)
Foto: Thinkstock
geng motor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ingin mengubah stigma negatif masyarakat, kini XTC Indonesia mengikrarkan diri sebagai organisasi masyarakat (Ormas). Transformasi perubahan itu dilakukan XTC kedua kali dari sebelumnya pada 23 April 2013 menjadi organisasi kepemudaan (OKP).

Menurut Ketua Dewan Pembina XTC Indonesia, Ivan Rivky, perubahan itu didasari karena Organisasi kepemudaan tidak bisa bertahan lama, karena terpatok oleh umur. Sedangkan anggota XTC, ada yang sudah berumur di atas 40 tahun.  “Wajar saja, karena umur organisasi ini sudah 33 tahun,” ujar Ivan kepada wartawan, Ahad petang (07/06).

Perubahan, kata Ivan, dilakukan karena XTC Indonesia mengalami perubahan mengikuti tuntutan zaman. Pada awal berdiri, 31 Desember 1982 silam, XTC berwujud sebagai organisasi otomotif. Anggota organisasi ini menyebar ke seluruh Indonesia bahkan hingga Jepang dan Los Angeles, Amerika Serikat. Dari catatan terakhir, hingga kini anggota XTC Indonesia mencapai 200.000 di 25 provinsi di Indonesia.

Menurut Ivan, saat ini, jumlah terbanyak anggota XTC berada di Bandung sebanyak 15 ribu orang. Selain Jabar, kantong-kantong anggota XTC terbanyak berada di Lampung dan Bali. Bahkan Riau anggotanya mencapai 4.000 orang. Namun, saat ini pihaknya sedang mendata ulang anggotanya. ‘’Targetnya, sebelum munas data resmi anggota sudah kami pegang," katanya.

Dikatakan Ivan, perubahan itu mengarah ke sesuatu yang lebih baik. Sekaligus, merubah stigma di masyarakat yang selama ini menganggap XTC geng motor. "Kami berubah ke arah lebih baik. Kami ingin menghilangkan stigma negatif. Geng motor adalah masa lalu kami yang telah kami bubarkan zamannya Pak Moeldoko dulu," katanya.

Berbagai cara untuk mengubah stigma negatif masyarakat, kata dia, telah ditempuh. XTC memperketat tata tertib keanggotaan dan menjalin komunikasi dengan berbagai instansi seperti Polisi, TNI, termasuk pemerintah.

Ivan mengaku organisasinya siap membantu semua program pemerintah, TNI, maupun Polri.

Organisasinya, non partisan tapi membuka diri untuk bekerja sama dengan organisasi politik maupun non politik, demi terwujudnya Indonesia yang tentram, adil, makmur, dan sejahtera dengan memegang moto Kekuatan dalam Persaudaraan.

Sementara menurut Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Patrice Rio Capella, yang ikut menghadiri Deklarasi Pembacaan Ikrar Ormas XTC di Bandung, tranformasi XTC dari sebuah Klub Motor yang dinilai meresahkan menjadi Ormas yang telah memiliki legalitas, adalah sebuah hal yang membahagiakan. Menurut dia, Organisasi yang dinilai meresahkan dan selau memberikan stigma negatif karena pemberitaan di media massa, sebetulnya bisa dibina dan diarhkan ke hal-hal yang lebih poisitif.

“Kesadaran kolektif XTC mendirikan sebuah Ormas dengan nama yang sama, tentuya ingin menghapus stigma negatif yang telah berkembang di masyarakat menjadi positif,” kata Rio yang juga Ketua dewan Kehormatan XTC Indonesia ini.

Rio menambahkan, pembentukan Ormas XTC Indonesia sekaligus membuktikan, bahwa menggeluti olahraga otomotif,  tidak harus identik berperilaku menjadi genk meresahkan, seperti yang sering diberitakan oleh media massa. “Saya berharap pemerintah setempat dapat memanfaatkan apa yang ada dari XTC ini, dan bisa menghasilkan sinergi positif bagi kemajuan kota dan provinsi jawa barat,” katanya.

Ia juga mengaku dirinya menyambut baik gagasan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, mendirikan sarana sirkuit sebagai wadah para pecinta otomotif menyalurkan hobi dan aktivitasnya. “Kalau hal tersebut bisa terealisasi, tentunya akan sangat baik bagi pembinaan generasi termasuk menjadi daya tarik wisata bagi wisatawan lokal maupun mancanegara,” katanya. N Arie

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement