Ahad 07 Jun 2015 20:15 WIB

Demokrat Keluhkan KBRI Malaysia Lambat Merespons Bencana

Rep: c08/ Red: Maman Sudiaman
Para pendaki yang terjebak di Gunung Kinabalu, Sabah, Malaysia akibat gempa 5,9 SR, Jumat (5/6).
Foto: www.themalaysianinsider.com
Para pendaki yang terjebak di Gunung Kinabalu, Sabah, Malaysia akibat gempa 5,9 SR, Jumat (5/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi V dari Fraksi Demokrat Umar Arsal mengeluhkan Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Malaysia yang dinilainya lambat untuk melakukan respon terhadap bencana gempa bumi yang terjadi di Sabah, wilayah Malaysia Timur yang terletak di Pulau Kalimantan.

Saat gempa berkekuatan 6 skala richter terjadi pada Jumat (5/6) pagi lalu, Umar mengaku baru saja pendakian di Gunung Kinibalu bersama rekannya dari Pioneer SAR Universitas Hasanuddin Makasar, Sulawesi Selatan.

Umar mengetahui, saat terjadinya gempa, beberapa WNI juga ada yang terjebak di Gunung Kinibalu. Akan tetapi Umar melihat di saat pemerintah Malaysia melakukan berbagai tindakan untuk menyelamatkan korban, KBRI Malaysia justru terkesan hanya diam dan tidak melakukan pendataan terhadap WNI yang terkena dampak gempa.

“Saya sayangkan kedutaan kita tidak begitu respons dan tanggap dalam mendata warga negara Indonesia. Karena ketika naik gunung kami-kami ini terdaftar, seharusnya pihak kedutaan mengecek data-data warga negara Indonesia. Karena ketika saya di sana bertemu orang-orang Indonesia," kata Umar melalui siaran pers yang diterima ROL, Ahad (7/6).

Umar selaku Ketua Divisi Tanggap Darurat DPP Partai Demokrat mengatakan ini menyarankan agar KBRI sebagai perwakilan pemerintah RI di Malaysia harus menjalankan fungsi untuk melindungi WNI yang ada di sana. Umar berharap KBRI segera melakukan pendataan mengurus WNI yang terkena dampak bencana, hingga dapat dipulangkan dengan selamat sampai Indonesia.

Pria asal Sulawesi Selatan ini menyebut Kinibalu menjadi salah satu objek wisata pegunungan yang sangat indah. Menurutnya wajar bila banyak pendaki Indonesia yang tertantang untuk menjajal gunung tersebut.

Informasi yang diperoleh, sebanyak 11 pendaki Kinibalu ditemukan tewas. Sementara karena gempa ini menyebabkan tanah longsor, menyebabkan 137 pendaki terjebak di gunung selama beberapa jam. Dari semua pendaki yang berada di Kinibalu saat gempa, juga terdapat warga negara asing termasuk Indonesia. akan tetapi, tim evakuasi belum merilis hasil identifikasi terhadap seluruh pendaki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement