REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Menjelang bulan Ramadhan, harga sejumlah bahan kebutuhan pokok di Bali mulai meroket. Kenaikan paling signifikan terjadi pada gula pasir.
"Gula sekarang Rp 14 ribu perkilogram. Padahal kemarin masih Rp 10 ribu perkilogram," kata seorang pedagang Sembako di Denpasar, Ni Komang, Ahad (7/6).
Ni Komang beralasan meroketnya harga sembako karena seretnya pasokan dari Jawa sehingga stok di pasar menjadi sedikit. Selain gula, cabai merah besar juga naik dari Rp 15 ribu menjadi Rp 18 ribu perkilogram, telur ayam naik dari Rp 34 ribu menjadi Rp 37 ribu per krat isian 30 butir, bawang merah naik dari Rp 20 ribu menjadi Rp 25 ribu per kilogram.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Dewi Setyowati sebelumnya mengingatkan, hari-hari besar keagamaan harus menjadi perhatian khusus seluruh tim pengendali inflasi daerah (TPID) di Indonesia. "Biasanya akan terjadi lonjakan harga dipengaruhi naiknya permintaan," ujarnya.
Ketua TPID Bali, Ketut Sudikerta mengimbau masyarakat untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok. Cara lainnya adalah mengintensifkan koordinasi TPID di sembilan kabupaten kota. Pemerintah provinsi mendukung melalui penyediaan anggaran dan dukungan sarana informasi dan teknologi.
"Kami mengalokasikan dana Rp 150 juta untuk membeli stok cadangan bahan pokok saat terjadi lonjakan harga, kemudian menjualnya kembali dengan harga normal," kata Sudikerta.