Ahad 07 Jun 2015 15:15 WIB
Wabah MERS

MERS di Korsel Sudah Menular Hingga Generasi Ketiga

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ilham
Virus Mers
Foto: AP
Virus Mers

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehetan (Kemenkes) mencatat kejadian Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus disebut juga dengan (MERS-CoV) di Korea Selatan (Korsel) membawa perspektif baru pola penularan. Sebab, virus ini telah menular sampai generasi ketiga.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kemenkes Indonesia, Tjandra Yoga Aditama mengatakan, penularan sampai generasi ketiga di Korsel dapat dijelaskan dengan tiga tahapan. Pertama, ada kasus indeks yaitu kasus pertama di Korsel yang tertular MERS CoV dari kunjungannya ke kawasan Timur Tengah.

“Kedua, ada beberapa kasus yang kemudian tertular dari kasus pertama. Hal ini menunjukkan ada penularan langsung,” katanya kepada Republika, Ahad (7/6).

 

Dia menambahkan, yang termasuk kelompok penderita yang tertular dari kasus pertama ini adalah keluarga yang langsung merawat pasien indeks kasus. Selain itu, kelompok pasien penyakit lain yang ada bersama-sama dalam satu klinik dan rumah sakit (RS) dengan pasien indeks kasus. Kelompok lainnya adalah dokter dan petugas kesehatan yang menangani pasien.

Ketiga, di Korsel, ia menyebutkan sudah ada kasus generasi ketiga yang jatuh sakit MERS, tapi mereka tidak pernah bertemu dengan kasus pertama. Artinya, sudah terjadi penularan berkelanjutan terbatas, sampai generasi ketiga. Dengan demikian, kasus indeks yaitu generasi pertama menulari langsung ke kasus-kasus disekitarnya atau generasi kedua.

 

“Kemudian kasus generasi kedua ini menulari kasus lain lagi. Jadi sudah sampai generasi ketiga,” ujarnya.

Dia menambahkan, data awal di Korsel juga menunjukkan bahwa lamanya kontak antara penular dan tertular‎ berkisar antara 5 menit sampai beberapa jam. Namun, data ini perlu di teliti lebih lanjut.

Padahal, ia melanjutkan, ‎sejauh ini di dunia memang belum pernah ada penularan luas MERS CoV di masyarakat.‎ Untuk itu, perkembangan MERS di Korsel sedang diamati ketat untuk menilai ada tidaknya pola baru dalam penularan.

“Kalau ada perubahan pola penularan maka itu dapat menjadi salah satu indikator sudah ada tidaknya Public Health Emergency of International Conference (PHEIC), yang merupakan salah satu parameter terjadinya endemi,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement