REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jabar, Deny Juanda mengaku, masih menemukan beberapa kendala menjelang detik-detik penggenangan Waduk Jatigede. Salah satunya, adalah permintaan warga terkait penggratisan pembayaran tagihan listrik bulan terakhir sebelum penggenangan.
Dikatakan Deny, pihaknya bersama Samsat Jatigede telah memohon agar PLN menjadikan penggratisan tersebut sebagai salah satu bentuk CSR. Hal ini, bahkan telah mendapat persetujuan dari Menteri terkait.
"Pak Menko sudah oke tetapi SK-nya belum turun," katanya, Ahad (7/6).
Selain itu, kata dia, masalah lain muncul terkait adanya puluhan ribu makam warga di kawasan penggenangan. Hal ini menjadi pekerjaan rumah lain yang harus segera diselesaikan.
"Yang menarik ketika semua udah hampir beres, tiba-tiba di luar dugaan ada 40 ribu makam yang harus dipindahkan dan tersebar di 40 lokasi. Ini jadi PR baru, mau dipindahin kemana," katanya.
Terkait gugatan warga yang telah dilayangkan ke Mahkamah Agung, Deny menyebut hal tersebut seharusnya tak perlu dilakukan. Karena, jika ada masalah bisa diselesaikan di tahap selanjutnya setelah penggenangan.
"Ya kalau digugat terus gak beres-beres dong. Mendingan ini disetujui, kalau ada masalah ya diselesaikan di tahap selanjutnya," katanya seraya menyebutkan, bahwa orang yang terkena dampak tersebut, begitu pindah dari Jatigede tak lebih miskin dari keadaan sebelumnya.