REPUBLIKA.CO.ID, BONE -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pentingnya sebuah negara untuk bangkit dan maju. Untuk memajukan bangsa, ia pun mengungkap kunci utamanya, yakni dengan mengetahui posisi bangsa saat ini serta kelemahannya.
"Untuk memajukan (bangsa) kita harus melihat posisi kita. Hal paling sederhana adalah (mengetahui) di mana tempat-tempat masyarakat ini ketinggalan, dan di (tempat) mana saja masyarakat mampu," kata Kalla saat memberikan sambutan di rumah dinas Bupati Bone, Sulawesi Selatan, Sabtu (6/6).
Indonesia dikenal memiliki sumber daya alam yang melimpah. Namun sayangnya, kata Kalla, sumber daya manusia Indonesia pun masih belum mampu memproses kekayaan alam dengan baik.
Menurut JK, Indonesia lemah di sektor pertanian dan perikanan. Oleh karena itu, ia pun meminta agar para petani turut berupaya meningkatkan produktifitas sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Upaya menteri pertanian memang kunci bagaimana memajukan seluruh bangsa... Maka kita harus tingkatkan produktifitas," kata Kalla.
Tanpa adanya upaya untuk meningkatkan produktifitas, maka Indonesia justru akan terus menerus mengimpor komoditas pangan seperti beras, bawang, serta cabe. Kondisi ini pun justru hanya akan merugikan negara.
"Kalau kita tetap impor barang, artinya kita di negara yang belum terlalu maju, memberi uang banyak kepada petani Thailand, Vietnam," lanjut dia.
Oleh karena itu, pemerintah akan membantu masyarakat dengan memperbaiki pengairan, jalan, serta memberikan bibit guna menghentikan impor barang kebutuhan.
Selain meningkatkan produktifitas pertanian, Kalla juga meminta agar masyarakat meningkatkan produktifitas dari sektor maritim. Kendati demikian, pemerintah pun tetap harus mempersiapkan infrastruktur yang lebih baik.
Tak hanya itu, menurut Kalla, masyarakat harus bersemangat dan berupaya untuk menjadikan negeri ini lebih maju. "Satu hal yang memastikan negara maju adalah semangatnya dan kemampuannya," tambah dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika