Kamis 04 Jun 2015 14:30 WIB

Soal Jilbab, Perempuan ICMI Tuntut Panglima TNI Tegas

Rep: C94/ Red: Ilham
Korps Wanita Angkatan Darat (KOWAD) TNI mengenakan jilbab.
Foto: Antara//Irwansyah Putra
Korps Wanita Angkatan Darat (KOWAD) TNI mengenakan jilbab.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerakan Perempuan Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) menutut sikap tegas dari panglima TNI Moeldoko terkait penggunaan Jilbab dalam seragam TNI.

"Perempuan ICMI menginginkan sikap yang tegas dari panglima TNI," kata Ketua Umum Perempuan ICMI, Welya Safitri saat dihubungi Republika, Kamis (4/6).

Welya mengatakan, pada awalnya Perempuan ICMI sangat menyambut baik pernyataan panglima TNI yang ingin membolehkan jilbab bagi Wanita TNI saat bertugas. Namun, usai diralat oleh Kapuspen TNI, himbauan panglima malah menjadi kontroversi.

"Sangat disayangkan sekali akhir-akhir ini menjadi kontroversi di tengah masyarakat lantaran dipebolehkan berjilbab, tapi di Aceh dan di luar jadwal dinas, ini kan menjadi sangat aneh," ujar Welya.

Dia berpendapat, jilbab TNI bisa mencontoh intitusi Kepolisian yang telah mengatur jilbab bagi setiap Polisi Wanita.

Welya menambahkan, seorang muslimah wajib memakai jilbab, termasuk anggota TNI. Menurutnya, jilbab juga tidak bertentangan dengan Pancasila dan UUD serta peraturan HAM yang ada.

Terakhir, Welya menghimbau kepada seluruh muslimah anggota wanita TNI agar tetap Istiqomah dalam tugasnnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement