Kamis 04 Jun 2015 14:30 WIB

Menhan: Negara Lain Jangan Ikut Campur Masalah Separatis Dalam Negeri

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Angga Indrawan
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, saat berbicara di depan awak media, di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa,(26/5).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, saat berbicara di depan awak media, di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa,(26/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, meminta kepada sejumlah negara untuk tidak mencampuri urusan suatu negara jika di dalam negara tersebut ada kelompok separatis atau pemberontak. Biarkan negara tersebut menyelesaikan masalah separatis itu dengan caranya sendiri. 

Hal ini disampaikan Menhan saat melakukan kunjungan kerja ke sejumlah negara Asia-Pasifik, termasuk pertemuan dengan Menteri Pertahanan Australia dan Menteri Pertahanan Amerika Serikat. Menurut Menhan, setiap negara harus menghormati kedaulatan masing-masing negara. Penghormatan ini pun termasuk tidak mencampuri upaya penyelesaian masalah separatisme di sebuah negara.

Campur tangan asing ini dapat berupa bantuan donasi ataupun memberi dukungan secara terbuka kepada kelompok-kelompok separatis yang ada di suatu negara. 

"Saya minta negara-negara lain, jangan turut campur. Biarkan diselesaikan sendiri oleh negara itu. (Masalah separatis) tidak akan selesai, jika negara-negara lain ikut campur," kata Ryamizard kepada wartawan di Kantor Kementerian Pertahanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

Hal ini juga berlaku dengan kondisi di Indonesia. Hingga saat ini, pemerintah Indonesia memang dianggap belum secara tuntas menyelesaikan masalah separatisme di Papua, yaitu dengan adanya Organisasi Papua Merdeka (OPM). Upaya dialog yang terus ditawarkan pemerintah masih belum bisa diterima oleh kelompok OPM tersebut.

Bahkan, beberapa waktu lalu, sejumlah pimpinan OPM di Lany Jaya, Papua, menyatakan perang terbuka kepada pemerintah Indonesia dan menolak semua ajakan dialog yang diajukan pemerintah. Tidak hanya itu, OPM juga sempat menyatakan akan memerangi pendatang-pendatang yang ada di tanah Papua.

"Biarkan saja terus berjalan (upaya penyelesaian dilakukan oleh Indonesia), itu kan tempat kita," kata Menhan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement