REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Wali Kota Surakarta, Jawa Tengah, FX Hadi Rudyatmo mengatakan para pedagang di Pasar Klewer Solo bisa mulai berjualan di pasar darurat Alun-Alun Utara Keraton Kasunanan Surakarta pada 16 Juni. Sehari sebelum diisi, akan digelar selametan di lahan alun-alun utara tersebut.
"Sudah dibangun menghabiskan dana Rp23 miliar lebih," katanya, Kamis (4/6).
Ia mengatakan, selamatan itu memang dilakukan sebelum pedagang mulai berjualan di pasar darurat. Kegiatan itu dimaksudkan sebagai wujud syukur atas selesainya pembangunan pasar darurat, yang prosesnya cukup berbelit.
Maklum, negosiasi Pemkot dan Keraton Surakarta selaku pemilik lahan sempat berjalan alot hingga akhirnya peletakan batu pertama dilakukan 6 April. "Jadi kalau pedagang mulai berjualan di pasar darurat tanggal 16 Juni, artinya mereka bisa beraktivitas seperti biasa sebelum bulan puasa". Pembagian kios maupun los di lokasi tersebut, akan dilakukan dinas terkait. Meski demikian, pemkot tetap mengutamakan pemegang surat hak penempatan (SHP) dalam pembagian tersebut.
"Ya untuk urusan kami hanya dengan pedagang yang ber-SHP. Kami tidak ada hubungannya dengan penyewa los atau kios di Pasar Klewer lama," kata FX Hadi Rudyatmo yang akrab dipanggil Rudy.
Ia mengatakan, kendati jumlah kios pasar darurat telah bertambah menjadi 1.420 unit dari rencana semula sebanyak 1.300 unit, namun Pemkot bertekad agar pembagian kios bisa merata. "Yang penting tiap pedagang dapat satu kios dulu. Sisanya diatur kemudian," katanya.
Pasar Klewer Solo yang merupakan pusat perdagangan tekstil terbesar di Jawa Tengah. Pasar bersejarah itu habis terbakar pada tanggal 27 Desember 2014.