REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kementerian Pertanian (Kementan) menyediakan 4.180 unit pompa guna mengantisipasi ancaman kekeringan lahan 2015. Pencegahan bertujuan agar tak mengganggu produksi pangan.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan Gatot Irianto menyebut, penyediaan pompa dibarengi dengan pembentukan tim yang terdiri dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementan dan Perusahaan Umum Jasatirta yang tengah menyusun langkah antisipasi sembari mulai melakukan pergerakan.
"Nama timnya, tim mitigasi kekeringan, kita sudah bergerak di Indramayu, airnya cukup," kata dia pada Kamis (4/6). Berdasarkan data, kata dia, akumulasi wilayah kekeringan rata-rata lima tahun se-Indonesia ada seluas 179.715 hektare. Sementara, luas puso atau lahan rusak ada seluas 28.864 hektare.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman juga sempat menyebut soal pembentukan tim khusus antisipasi kekeringan di tengah ancaman El Nino. Tim bertugas memantau dan melakukan pencegahan terhadap lahan-lahan yang berpotensi kekeringan di 96 kabupaten. "Semua yang memungkinkan untuk kita lakukan pompanisasi, kami lakukan," katanya.
Ia pun menyebut soal kinerja Kementan dalam mengupayakan penambahan luas tanam padi periode Oktober 2014-Maret 2015 (Okmar). Hingga saat ini, telah terealisasi penigkatan jumlah penyaluran pupuk sebanyak 264,6 ribu ton atau 5,52 persen.
Selain itu, terealisasi pula perbaikan irigasi 833 ribu hektare atau 32 persen serta optimalisasi lahan 262 ribu hektare atau 25 persen. Sebanyak 19.670 unit atau 75 persen traktor pun telah didistribusikan. "Dampaknya, ada perkiraan luas tambah tanam Okmar seluas 292,7 ribu hektare," tuturnya.