REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya menyatakan tidak akan menempuh langkah hukum terhadap pihak yang dianggapnya telah memfitnahnya soal ijazah palsu. Ia pun menegaskan, rumor ijazah palsu sama sekali tidak benar.
"Tidak, cukup sampai di sini saja," kata Arief Yahya di Jakarta, Rabu, setelah acara pembukaan Festival Sriwijaya ke-23 di Balairung Sapta Pesona, Jakarta, Rabu (3/6).
Arief menjelaskan, riwayat pendidikannya yakni menempuh pendidikan S1 Elektro ITB, S2 MSc in Telematics, University of Surrey, UK, dan S3 Doktor Manajemen Bisnis, Unpad. "Di Unpad saya lulusan terbaik. Saya juga Ketua Ikatan Mahasiswa Doktor Ilmu Manajemen Bisnis Unpad," katanya.
Ia mengaku menempuh pendidikan S3-nya sejak 2011 dan rampung pada 2013. Karenanya, ia membantah tuduhan ijazah palsu yang dialamatkan kepadanya. "Mungkin orang itu mau menggunakan nama saya untuk promosi," katanya.
Sebelumnya, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi M Nasir melakukan sidak ke kampus yang diduga mengeluarkan ijazah palsu, yaitu Universitas Berkley Jakarta. Kampus tersebut merupakan cabang dari University of Berkley Michigan yang dikelola bersama Lembaga Manajemen Internasional Indonesia (LMII).
Arief Yahya dilaporkan menjadi salah satu mahasiswa dan meraih gelar PhD (doctor of philosophy) dari kampus tersebut. "(Perasaan) saya ya gimana. Kita doain saja. Itu fitnah, itu sudah pasti enggak benar," katanya.