REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menggelar rapat terbatas untuk membahas ketersediaan bahan pokok jelang Ramadhan dan Idul Fitri. Presiden ingin memastikan stok pangan tersedia dengan harga yang tetap terjangkau.
"Karena gejolak harga dan ketersediaan pangan merupakan isu yang paling krusial, setiap tahun selalu ada," katanya saat membuka rapat, Rabu (3/6).
Ini merupakan rapat terbatas kedua yang digelar Istana untuk memastikan stok pangan aman selama puasa dan lebaran.
Rapat terbatas kali ini dihadiri Menteri Perdagangan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri BUMN Rini Soemarno, Kapolri Badrodin Haiti dan Kepala Bulog Lenny Sugihat.
Jokowi meminta menteri-menterinya untuk tanggap dalam merespons setiap kenaikan harga yang terjadi. Dia pun sempat menyinggung soal inflasi di bulan Mei sebesar 0,50 persen yang menurutnya sangat tinggi.
"Saya minta terutama Kemendag agar melakukan pemantauan pasar, pemantauan harga dan kalau ada masalah segera ditemukan solusi untuk menangani," ujar Presiden.
Tak hanya itu, ia juga meminta Kapolri untuk menindak tegas pelaku penimbunan bahan pokok dan para spekulan yang mengambil untung dari menaikkan harga bahan pokok.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
