REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah menargetkan pembangunan Long Rail Transit (LRT) Jabodetabek dimulai pada 17 Agustus 2015 atau di hari peringatan kemerdekaan Indonesia. Presiden Jokowi akan mengeluarkan Peraturan Presiden untuk mempercepat pembangunan.
Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan draf Perpres tersebut akan diajukan ke Jokowi pekan depan. Isinya mengenai penunjukan langsung PT Adhi Karya sebagai kontraktor.
Saat ini, ujar Sofyan, draf Perpres akan diberikan ke Jokowi setelah pemerintah Provinsi DKI Jakarta merampungkan skema penggunaan lahan.
"Kami beri waktu ke Pemda DKI dua hari. Setelah itu langsung kami kirimkan ke Presiden draf Perpresnya," kata Sofyan di kantornya, Rabu (3/6).
Menteri BUMN Rini Soemarno berharap rencana pembangunan LRT dapat berlajan sesuai rencana. "Kalau lancar, targetnya 17 Agustus sudah grounbreaking," kata Rini.
LRT tahap pertama rencananya akan dibangun untuk rute Cibubur-Cawang, Bekasi Timur-Cawang, Cawang-Dukuh Atas. Setelah itu disambung dengan rute Cibubur-Bogor.
Direktur Utama Adhi Karya Kiswo Darmawan mengatakan nilai investasi pembangunan LRT ini mencapai Rp 10 triliun. Kiswo mengatakan modal itu akan didapat dari penerbitan saham baru atau right issue dan juga pinjaman.
Adhi Karya berencana menarik dana melalui right issue sebesar Rp 3 triliun. Sementara Rp 7 triliun sisanya didapat dari pinjaman. "Bulan depan kami akan right issue," ujar dia.