Rabu 03 Jun 2015 16:13 WIB

Kemenlu: 10 WNI akan Segera Dipulangkan dari Turki

Juru Bicara Kemenlu Arrmanatha Nasir memberi keterangan pers terkait evakuasi warga negara Indonesia di Yaman saat menggelar pertemuan wartawan di Jakarta, Kamis (1/4).
Foto: Antara/Teresia May
Juru Bicara Kemenlu Arrmanatha Nasir memberi keterangan pers terkait evakuasi warga negara Indonesia di Yaman saat menggelar pertemuan wartawan di Jakarta, Kamis (1/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri menyampaikan 10 warga Indonesia (WNI) dari Forum Indonesia Peduli Syam (FIPS) yang sempat ditahan Kepolisian Unit Antiterorisme di Turki akan segera dipulangkan kembali ke Tanah Air.

"Para WNI sekarang sudah berada di hotel di Istanbul. Dua WNI sudah dipulangkan kemarin malam, sementara yang delapan orang lagi akan kembali pada hari ini," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir di Jakarta, Rabu (3/6).

Sebelumnya, pada Senin (1/6) sekitar pukul 17.00 waktu setempat, Konsulat Jenderal RI di Istanbul menerima laporan dari Kepala Polisi Istanbul Unit Antiterorisme ada 10 orang WNI dari FIPS bersama dengan dua orang warga Suriah ditahan oleh pihak Kepolisian Unit Antiterorisme di Bandara Ataturk Istanbul, Turki.

Seluruh WNI dan dua warga Suriah itu ditahan ketika sedang dalam perjalanan menuju Hatay, salah satu kota di Turki yang berbatasan langsung dengan Suriah.

Berdasarkan keterangan dari Kepolisian Turki, saat 10 orang WNI tersebut berada di pesawat yang siap lepas landas, salah seorang penumpang pesawat mendengar percakapan beberapa anggota FIPS dalam bahasa arab dan menangkap beberapa kalimat yang membicarakan mengenai jihad dan ISIS.

"Karena kecurigaan tersebut, penumpang dimaksud kemudian melapor ke kru pesawat yang kemudian menghubungi kepolisian bandara," kata Arrmanatha.

Namun, lanjut dia, dari hasil pemeriksaan diketahui para WNI dari FIPS bermaksud mengunjungi Turki pada 29 Mei hingga 3 Juni dalam rangka pertemuan dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Turki, yaitu Humanitarian Relief Foundation.

Kesepuluh WNI itu juga ingin menghadiri acara peringatan Mavi Marmara di Istanbul, yakni peristiwa ditembaknya kapal Mavi Marmara milik Turki oleh tentara Israel, serta menyalurkan bantuan kemanusiaan secara langsung kepada para pengungsi Suriah di kota Hatay.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement