Selasa 02 Jun 2015 19:49 WIB

Ribuan Buruh Jatim Terancam Di-PHK

Rep: Andi Nurroni/ Red: Indah Wulandari
Buruh dari berbagai aliansi melakukanshalat Jumat saat
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Buruh dari berbagai aliansi melakukanshalat Jumat saat "long march" menuju Istana Merekda saat memperingati Hari Buruh Sedunia di Bundaran HI, Jakarta, Jumat (1/5).

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Dampak melambatnya pertumbuhan ekonomi nasional, mulai berimbas pada sektor industri. Di Jawa Timur, saat ini ribuan buruh terancam dikenai pemutusan hubungan kerja atau PHK secara massal.

Sekjen Serikat Pekerja Aneka Industri-Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia  (SPSI-FSMI) Jawa Timur Jamaluddin mengungkapkan, rencana PHK terjadi di sejumlah sektor industri, terutama otomotif, logam dan elektronik.

“Jumlahnya ribuan, tersebar di Pasuruan, Surabaya, Mojokerto dan Sidoarjo. Sudah ada yang meminta advokasi, sedang kita tangani,” ujar Jamalludin kepada Republika melalui saluran telepon, Selasa (2/6).

Menurut Jamaluddin, ada sejumlah alasan yang melatar belakangi motif pengusaha untuk menempuh kebijakan PHK massal. Alasan-alasan tersebut, menurut Jamaluddin, di antaranya adalah pelemahan ekonomi, menurunnya daya beli, ketatnya persaingan dengan negara-negara lain.

Menanggapi hal tersebut, Jamaluddin menyampaikan, pelemahan ekonomi adalah kenyataan yang dihadapi industri. Meski begitu, menurut dia, PHK massal bukanlah sebuah solusi.

“Karena selain pelemahan eknomi, kami melihat, ada juga faktor mismanagement, seperti pengaturan energi dan manajemen produksi yang tidak efisien. ” ujar  dia.

Oleh karena itu, menurut Jamaluddin, harus ada cara lain untuk melakukan efisiensi produksi. Pemerintah, menurut dia, harus kembali menguatkan perekonomian, kembali menguatkan iklim investasi, dan menghindarkan buruh dari PHK.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement