Selasa 02 Jun 2015 18:11 WIB

Presiden Minta Orangtua Awasi Belajar Anak

Anak belajar (Ilustrasi)
Foto: NewsNet
Anak belajar (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para orangtua mengawasi belajar anak-anaknya untuk menghadapi masa depan dengan persaingan yang lebih ketat.

"Persaingan semakin berat, anak-anak harus disiapkan untuk menghadapi itu, jangan malah lihat sinetron. Mohon bapak-bapak dan ibu-ibu agar anaknya diawasi," kata Jokowi ketika membagikan kartu sakti di Desa Borobudur Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang, Selasa (2/6).

Jokowi meminta agar jam belajar anak-anak di rumah paling tidak tiga jam sehari.

"Agar jam belajarnya ditambah jangan sejam, paling tidak tiga jam," katanya dalam acara yang juga dihadiri Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menkes Nila Moeloek dan Mensesneg Pratikno.

Presiden juga meminta warga pemegang Kartu Indonesia Sehat (KIS) tidak langsung berobat ke rumah sakit.

"Kalau batuk-batuk saja jangan ke rumah sakit, ke puskesmas dulu, kalau berat baru ke RS, tidak bayar," katanya.

Jokowi juga meminta warga melaporkan kalau tidak dilayani Puskesmas dan rumah sakit dengan baik.

"Laporkan ke menkes, kalau belum baik ke Presiden. Itu juga bayar yang bayar pemerintah," katanya.

Ia menyebutkan anggaran untuk Kartu Indonesia Pintar (KIP) 2015 mencapai Rp 20 triliun, KIS sebesar Rp 19 triliun, dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) Rp 9,9 triliun. Dana tersebut bersumber dari pengalihan subsidi BBM.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement