REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengatahuan Indonesia (LIPI) Firman Noor mengatakan, kepengurusan DPP Partai Demokrat diisi orang-orang yang memiliki ketaatan dan loyalitas yang tinggi terhadap Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menurut dia, hal itu wajar karena SBY tidak ingin membiarkan orang-orang yang tidak loyal kepadanya mengisi jabatan penting.

Tujuannya agar soliditas partai tidak rusak. “Kalau saya lihat sih itu adalah all presidents men. Kita kan bisa lihat, Marzuki Ali terlempar. Karena kalau dia mengangkat orang-orang yang punya potensi untuk merongrong kan sama juga membiarkan orang-orang yang tidak loyal berkembang di partai,” katanya kepada Republika, Senin (1/6).

Firman menyatakan, formasi pengurus yang dipilih SBY adalah orang-orang yang bisa diandalkan untuk bisa menerjemahkan dan menjalankan setiap arahannya dengan benar. Menurut dia, SBY juga sudah sangat selektif untuk bisa mengembalikan kejayaan partai dengan cara cepat.

“SBY mau langsung tancap gas. Oleh karena itu, dia harus punya tim yang solid dan mempunyai loyalitas yang tinggi supaya bisa menjalankan setiap arahan-arahannya,” ujar Firman.

Sebelumnya, Partai Demokrat mengumumkan susunan beberapa kepungurusan yang akan menjalankan roda organisasi di tingkal pusat. Nama-nama tersebut akan menjabat pengurus hingga lima tahun ke depan.

Susunan kepengurusan Partai Demokrat itu antara lain, Ketua Umum diisi oleh Susilo Bambang Yudhoyono, Enam Wakil Ketua Umum diisi Syarifuddin Hasan, Roy Suryo, Djoko Ujianto, Nurhayati Ali Assegaf, Cornel Simbolon, M. Jafar Hafsah. Sementara itu, Sekretaris Jenderal terpilih adalah Hinca Pandjaitan, untuk posisi Bendahara Umum ditempati Indrawati Sukadis, Ketua Dewan Pembina oleh E.E. Mangindaan dan Ketua Dewan Kehormatan diisi Amir Syamsuddin.

Ikuti Whatsapp Channel Republika