Senin 01 Jun 2015 01:26 WIB

Enam Ribu Liter Minyak Tanah Ilegal Diamankan di Riau

Minyak tanah. Ilustrasi.
Foto: Antara
Minyak tanah. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Sebanyak enam ribu liter minyak tanah ilegal diamankan Kepolisian Resor Pelalawan, Riau pada Ahad (31/5) pagi.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo mengatakan, penangkapan tersebut dilakukan di Jalan Lintas Timur. "Penangkapan dilakukan tepat di depan Mapolres Pelalawan saat petugas melaksanakan razia Ops Patuh Siak 2015," katanya.

Dari penangkapan tersebut, kata Guntur, petugas mengamankan sopir Su (35) warga Sumatera Barat. Dari pemeriksaan sementara, diketahui bahwa minyak tanah yang diangkut menggunakan truk bernomor polisi BM 8421 CI tersebut dibeli dari wilayah Palembang dan hendak dijual ke Kota Pekanbaru.

"Minyak tersebut dibeli dari seseorang berinisial S di Palembang seharga Rp 1 juta per 222 liter," ujarnya.

Namun, sesampai di Kota Pekanbaru, kata dia, pelaku akan menjualnya kembali seharga Rp 1,45 juta.

Saat ini, baik pelaku maupun barang bukti berupa minyak tanah dan truk, diamankan ke Mapolres Pelalawan guna penyelidikan lebih lanjut.

Sebelumnya, pada pertengahan Mei 2015 Kepolisian Resor Rokan Hulu, Riau, menggerebek gudang penimbunan 7.321 minyak tanah yang disimpan dalam enam politank ukuran 1.100 liter dan tiga drum berukuran 215 liter. "Semuanya tanpa dilengkapi dokumen yang sah," kata AKBP Guntur.

Dari penggerebekan yang dilakukan di Kecamatan Tandun, Rabu (6/5) sekitar pukul 08.00 WIB tersebut, lanjut dia, petugas mengamankan tiga pelaku. Ketiganya berinisal AM (48), RH (43), dan AS (27). "Semua pelaku berasal dari Banyuasin, Sumatera Selatan," ujarnya.

Selain mengamankan tiga pelaku yang bekerja sebagai petani dan minyak dalam jumlah besar, polisi juga mengamankan satu unit truk yang diduga untuk mengangkut minyak tersebut.

Guntur menegaskan bahwa pihaknya akan terus berusaha menangkap otak intelektual di balik upaya penggelapan BBM itu. "Kami akan menyelidiki, termasuk mencari tahu otak intelektual serta dari mana pelaku mendapatkan minyak tanah tersebut," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement