REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Jelang puasa, sejumlah bahan pangan mengalami kenaikan. Kenaikan yang paling mencolok yaitu bawang merah dan jengkol. Kenaikan ini mendapat keluhan dari ibu-ibu rumah tangga. Sebab kedua komoditas itu menjadi favorit di tengah-tengah masyarakat.
Cucu Siti Maryam (33 tahun), ibu rumah tangga asal Kelurahan Nagri Kaler, Kecamatan Purwakarta, Jabar, mengatakan, harga jengkol saat ini mencapai Rp 42 ribu per kilogram. Harga tersebut, jauh lebih mahal dari harga ayam potong. Harga ayam potong saja hanya Rp 32 ribu per kilogram.
"Selain mahal, jengkol juga susah didapatkan," ujarnya, kepada Republika, Ahad (31/5).
Tak hanya jengkol, bawang merah juga harganya naik. Biasanya, bumbu dapur itu harganya Rp 32 ribu per kilogram, saat ini menyapa Rp 40 ribu per kilogram. Karena bawang mahal, ibu-ibu rumah tangga tak bisa membeli eceran. Biasanya, bisa membeli dengan Rp 2.000, saat ini minimalnya harus Rp 3.000.
"Beli Rp 3.000, paling juga dapat lima siung," ujarnya.
Menurutnya, bila harga-harga sudah ada yang naik, maka komoditi lainnya akan ikut serta. Apalagi, menjelang bulan puasa. Pasti, banyak bahan pangan yang naik harga.
Kepala UPTD Pasar Leuwi Panjang dan Pasar Jumaah Kabupaten Purwakarta, Yani Swakotama mengaku saat ini belum ada kenaikan sembako. Yang naik baru jengkol dan bawang merah.
"Sepekan jelang puasa, biasanya sembako akan naik," ujarnya.