Ahad 31 May 2015 02:17 WIB

BMKG Deteksi 49 Titik Panas di Sumatera

Kebakaran lahan gambut (ilustrasi)
Foto: Antara
Kebakaran lahan gambut (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru mendeteksi adanya 49 titik panas atau hotspot sebagai indikasi awal kebakaran lahan dan hutan yang terdeteksi Satelit Terra dan Aqua di Pulau Sumatera, Sabtu (30/5).

"Sebagian besar sebaran titik panas terpusat di Provinsi Riau dengan 21 titik," kata Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Sugarin.

Ia menjelaskan terdapat enam kabupaten di Riau yang menyumbang titik panas, dimana Kabupaten Pelalawan merupakan daerah dengan titik panas terbanyak dengan total sembilan titik panas.

Sementara itu, lanjutnya, lima kabupaten lainnya yakni Kabupaten Siak dan Bengkalis masing-masing terdeteksi empat titik panas.

"Diikuti Kabupaten Rokan Hulu dengan dua titik panas serta Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir masing-masing satu titik panas," ujarnya.

Sementara itu untuk tingkat keakuratan diatas 70 persen atau yang mengindikasikan kemungkinan terdapat titik api terdeteksi di tiga Kabupaten yakni Pelalawan, Bengkalis dan Siak.

"Di Pelalawan terdapat empat titik api, sementara di Bengkalis dan Siak masing-masing terdapat dua titik api," jelasnya.

Sementara itu, BMKG juga memprediksikan bahwa arah angin secara umum dari arah Tenggara hingga Barat Laut dengan kecepatan 5-15 knots atau 9-29 kilometer per jam.

Jumlah titik panas yang terdeteksi pada Sabtu ini merupakan jumlah yang terbanyak dalam sepekan terakhir setelah pada beberapa pekan jumlah titik api cukup minim, bahkan nihil.

Selain itu, BMKG juga telah meminta pemerintah untuk mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla yang berpeluang terjadi saat musim kemarau melanda Provinsi Riau pada akhir bulan Mei ini.

"Mulai akhir Mei, Riau diprakirakan akan mulai kemarau hingga bulan September," kata Sugarin.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement