Sabtu 30 May 2015 12:02 WIB

OPM Tantang Perang, TNI dan Polri Diminta tak Terpancing

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Indah Wulandari
Bintang Kejora, bendera Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Foto: napiremkorwa.blogspot.com
Bintang Kejora, bendera Organisasi Papua Merdeka (OPM).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Aparat TNI dan Polri dinilai tidak perlu menanggapi serius tantangan perang dari kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Puron Wenda dan Enden Wanimbo.

“Menurut saya hal tersebut tidak perlu terlalu ditanggapi, aparat TNI dan Polri. Sebaiknya tak perlu terpancing, lakukan saja dengan pendekatan yang persuasif, humanis, religius, juga dialog dan komunikasi yang komprehensif yang  solutif bagi Papua," ujar anggota DPR RI dari Fraksi PKS dapil Papua, Muhammad Yudi Kotouky yang akrab disapa Muhay, Jumat (29/5),

Sikapnya ini, kata dia, sebagai bentuk kepedulian terhadap tanah kelahirannya karena adanya ancaman perang terbuka dari kelompok separatis yang bermarkas di Lany Jaya, Papua.

Meskipun OPM mengakui sudah menyiapkan persenjataan, namun pemerintah tetap harus meninggalkan pendekatan militer atau cara-cara lama dalam menghadapi Papua.

“Sebaliknya, pendekatan dialog dalam meredam gejolak masyarakat harus dikedepankan. Selain itu, penegakan hukum, sosial, pembangunan ekonomi, pendidikan, infrastruktur, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, harus ditingkatkan."

Sebagai putra daerah, terang Muhay, ia ingin hukum ditegakkan setinggi-tingginya kepada setiap pelanggaran yang ada di Papua. Tidak hanya untuk masyarakat, tapi juga untuk pihak keamanan yang selama ini sering terjadi supaya tidak ada lagi konflik dan kekerasan di tanah Papua

“Kita sebagai sesama anak bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus melakukan berbagai upaya agar tidak terjadi lagi konflik dan kekerasan di bumi Papua tercinta," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement