REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi menjadi menteri perempuan pertama yang bertemu Raja Arab Saudi Salman sejak naik tahta pada 23 Januari 2015 lalu.
"Kami membahas isu-isu strategis yang mendesak seperti isu irregular migrant di Asia tenggara dan isu kemitraan strategis Indonesia dengan negara-negara Teuk," ungkap Retno dalam siaran persnya, Sabtu (30/5).
Selain bertemu Raja Salman, Retno bertemu dengan Menlu Persatuan Emirat Arab (PEA) Syeikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan dan Menlu Arab Saudi Adel Al Jubeir pada Jumat (29/5).
Al Jubeir pun sempat mengatakan bahwa Retno merupakan menteri perempuan pertama yang bertemu Raja Salman untuk membahas sejumlah isu strategis. Antara lain, penguatan perlindungan WNI di Arab Saudi, pembuatan mekanisme notifikasi bilateral dalam hal WNI menghadapi masalah hukum serta upaya memperbanyak konsultasi terkait perlindungan WNI.
Beberapa pandangan Menlu Retno ditanggapi sangat positif oleh Menlu Jubeir dan dijanjikan akan ditindaklanjuti segera.
"Indonesia dan Arab Saudi adalah dua negara sahabat dan dua negara penting di dunia Islam. Potensi kerjasama strategis sangat besar, namun selama ini terlalu didominasi oleh masalah ketenagakerjaan," ujar Retno.
Menlu Al Jubeir sendiri menyampaikan bahwa dirinya akan memberikan prioritas kepada peningkatan kerjasama bilateral dengan negara-negara Islam, khususnya bagi Indonesia.