REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG--Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku ingin merevitalisasi dua pelabuhan besar di provinsi ini, yakni Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dan Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap.
"Saya sedih dari namanya saja sudah 'kegedean jeneng' (kebesaran nama), yang di Semarang itu Tanjung Emas, tapi orang lebih senang keluar di Perak (Pelabuhan Tanjung Perak) Surabaya. Padahal, emasnya di Semarang dan yang lebih ngeri di Cilacap, itu namanya Intan (Pelabuhan Tanjung Intan), harusnya luar biasa dan berkilau agak buram dari sisi kepelabuhan," katanya di Banyumas, Jumat.
Ganjar mengatakan hal itu kepada wartawan usai meresmikan pabrik Semen Bima milik PT Sinar Tambang Artha Lestari di Desa Tipar Kidul, Kecamatan Ajibarang, Banyumas.
Oleh karena itu, dia mengaku ingin mereaktivasi dan merevitalisasi dua pelabuhan tersebut sehingga pengusaha Jawa Tengah bisa memasukkan dan mengeluarkan produknya dari pelabuhannya sendiri.
"Saya tidak tahu apakah akan selesai pada masa jabatan saya. Saya akan menancapkan ini menjadi satu 'legacy' (warisan). Kalau saya sudah tidak di Jawa Tengah lagi, harapan saya ini sudah menggelinding," katanya.
Selain pelabuhan, Ganjar juga mengaku berkeinginan agar pembangunan jalur ganda (double track) kereta api lintas selatan Jateng khususnya Kroya-Kutoarjo dapat segera terwujud.
Jika jalur KA lintas selatan seluruhnya sudah "double track", dia mengaku ingin menghidupkan Jawa Tengah.
"Kemarin, rapat dengan lima bupati, kita mencoba untuk membicarakan bagaimana kita membuat bandara baru di wilayah Jawa Tengah bagian barat dan selatan," katanya.
Ia mengaku telah membicarakan keinginan-keinginan tersebut dengan Menteri Perhubungan.
Menurut dia, kenginan tersebut karena saat ini, iklim investasi di Jawa Tengah sangat "seksi" bagi investor dari dalam dan luar negeri yang tertarik untuk berinvestasi di provinsi itu.