Kamis 28 May 2015 20:19 WIB

Marak Video Porno, Kemampuan Filter Internet Anak Harus Diperkuat

Rep: c23/ Red: Dwi Murdaningsih
Situs Porno (ilustrasi).
Foto: Foto : Mardiah
Situs Porno (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bidang pendidikan Susanto mengatakan dalam segi pendidikan teknologi, Indonesia baru menerapkan fokus pembelajaran pada tatanan hard skill, dan belum sampai pada soft skill. Hard skill, kata Susanto, implementasi pembelajarannya, hanya melingkupi cara pengoperasian komputer dan mengakses internet.

Tapi dalam tatanan soft skill,  lanjut Susanto, yang membahas soal literasi internet, Indonesia belum melakukannya. Padahal, menurutnya, kemampuan literasi internet sangat penting untuk anak, yaitu memilah mana informasi positif dan negatif yang ada dalam dunia maya. "Agar mereka tidak menjadi korban dari akses konten-konten yang tidak tepat untuknya, misalnya, pornografi," ucapnya, Kamis (28/5).

Jadi, tambahnya, Indonesia seharusnya tidak hanya memperkuat kemampuan hard skill anak dalam teknologi internet. "Tapi soft skill atau kemampuan untuk memfilter konten-konten yang tidak sehat untuk mereka juga penting dikuatkan dalam proses pendidikan," tegas Susanto.

Penjelasan Susanto ini berkaitan dengan beredarnya video seksual yang dipergakan oleh anak-anak. Tautan video tersebut telah beredar di jejaring sosial dan pesan singkat broadcast. KPAI curiga pembuatan dan pengunggahan video tersebut ditunggangi sindikat tertentu yang tujuannya dimaksudkan untuk menjadi bahan konsumsi masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement