Kamis 28 May 2015 12:26 WIB

Megawati Setuju Ibu Kota Pindah ke Palangkaraya

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Angga Indrawan
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (kedua kanan) menerima palu dari Pimpinan Sidang Frans Lebu Raya (kedua kiri) seusai pengumuman pengurus DPP PDIP pada Kongres IV PDIP di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Bali, Jumat (10/4).
Foto: Antara/Andika Wahyu
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (kedua kanan) menerima palu dari Pimpinan Sidang Frans Lebu Raya (kedua kiri) seusai pengumuman pengurus DPP PDIP pada Kongres IV PDIP di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Bali, Jumat (10/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden ke-5 Indonesia, Megawati Soekarnoputri setuju gagasan ayahnya yang juga presiden pertama Indonesia, Soekarno untuk memindah ibu kota Indonesia di DKI Jakarta ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Sampai saat ini, menurutnya, gagasan pemindahan ibu kota merupakan hal yang tepat.

“Saya setuju ibu kota Indonesia dipindah ke Palangkaraya. Jakarta semakin hari semakin banjir,” ujarnya saat memberikan kuliah presiden (Presidential Lecture) dalam rangka ulang tahun Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Indonesia ke-50, di Jakarta, Kamis (28/5).

Perempuan yang juga menjabat sebagai ketua umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini mengatakan, Jakarta banjir bukan hanya karena masyarakatnya yang tidak mau membuang sampah pada tempatnya. Permukaan air laut yang semakin tinggi juga ikut membuat Jakarta tergenang.

“Kalau permukaan air laut semakin naik hingga tiga meter tingginya meter saja, Jakarta sudah tenggelam,” ujarnya.

Apalagi, kata dia, Palangkaraya juga tidak berada di daerah cincin api (ring of fire). Sehingga, pulau tersebut terbebas dari bencana gempa bumi.

Sebelumnya, Pemerintahan di era Soekarno pernah punya konsep pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Palangkaraya. Namun, hingga kini masih sekadar wacana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement