REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Daerah Istimewa Yogyakarta berharap PT Pertamina dapat meningkatkan kuota elpiji memasuki Ramadhan dan Idul Fitri 1436 Hijriyah.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Disperindagkop UMKM) DIY, Riyadi Ida Bagus Salyo Subali di Yogyakarta, Rabu, mengatakan peningkatan kuota elpiji itu diperlukan karena memasuki bulan Ramadhan hingga Idul Fitri permintaan elpiji di kalangan masyarakat dipastikan meningkat.
"Kami minta jangan sampai ada kelangkaan karena permintaan pasti melonjak minimal 5 persen dari hari biasa," katanya.
Dengan ketersediaan stok elpiji yang memadai, menurut dia, lonjakan harga di tingkat pengecer seperti yang terjadi memasuki Ramadhan seharusnya tidak akan terjadi.
"Karena sesuai hukum pasar setiap pasokan memadai pasti harga stabil," kata dia.
Menurut Riyadi, operasi pasar yang digelar PT. Pertamina bersama Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) DIY beberapa kali sejak awal 2015 perlu dievaluasi secara berkala.
Sebab, menurut dia, kendati telah dilakukan Operasi Pasar (OP) harga elpiji 3 kilogram selama beberapa hari terakhir tetap mengalami kenaikan secara tidak wajar melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang ditentukan.
"Tentu bukan hanya dengan OP saja, melainkan perlu ada tindakan tegas bagi agen yang menyeleweng," kata dia.
Meski demikian, ia mengapresiasi langkah Pertamina yang mencanangkan kebijakan OP di beberapa kabupaten di DIY sebagai upaya untuk menekan harga elpiji yang tidak normal di pasaran.
Sementara itu, Riyadi mengatakan, meskipun pasokan elpiji merupakan ranah PT. Pertamina, Disperindagkop DIY bekerjasama dengan dinas terkait di kabupaten/kota akan membantu melakukan kontrol di lapangan agar penyaluran elpiji tepat sasaran.
"Kami tentu ikut mengontrol agar tidak ada migrasi konsumen elpiji 12 kilogram ke 3 kilogram," kata dia.