Rabu 27 May 2015 15:01 WIB

Gubernur NTB Keluhkan Ritel Modern yang Matikan Pasar Tradisional

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Satya Festiani
Gubernur NTB, Dr. K.H. TGH. M Zainul Majdi, M.A
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Gubernur NTB, Dr. K.H. TGH. M Zainul Majdi, M.A

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gubernur Nusa Tenggara Barat, TGH Zainul Majdi, mengeluhkan keberadaan ritel-ritel modern yang masuk hingga mencapai ke pelosok-pelosok daerah. Keluhan disebabkan, ritel tersebut cenderung mematikan pasar-pasar tradisional.

"Hadirnya fasilitas ekonomi baru (ritel modern) mematikan ekonomi yang lain. Seharusnya keberadaannya itu memperkuat," ujarnya kepada wartawan di Kota Mataram, Rabu (27/5).

Oleh karena itu, menurutnya, pihaknya meminta panduan yang lebih spesifik kepada pemerintah pusat menyangkut nasib pasar tradisional. Sebab selama ini kewenangan izin berada di Kabupaten/Kota.

Sementara, pemerintah provinsi tidak memiliki kewenangan untuk melakukan pengawasan terhadap izin-izin pembangunan ritel tersebut. Oleh karena itu, diharapkan kementerian bisa membuat peraturan sehingga provinsi bisa melakukan pengawasan.

"Selama ini provinsi tidak punya pengawasan. Kalau bisa kementerian terkait bisa membuat peraturan agar provinsi bisa melakukan pengawasan," ungkapnya.

Zainul Majdi mengatakan akibat adanya ritel-ritel modern yang menjamur bisa mematikan usaha pedagang-pedagang kecil. Sebab, maraknya ritel modern karena memiliki modal yang besar sehingga harus ada peraturan yang jelas.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement