REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan pemerintah sedang mengkaji lokasi yang nantinya akan dipersiapkan secara khusus untuk para pengungsi Rohingya.
Namun, Tedjo menyebutkan, lokasi pengungsian itu kemungkinan besar bukan pulau terpisah saat Indonesia menampung pengungsi asal Vietnam pada dekade 70an silam.
''Mungkin tidak dalam pulau tersendiri tapi daerah yang terpisah. Dalam satu tahun harus sudah selesai,'' kata mantan Kepala Staff Angkatan Laut (KSAL) tersebut, Selasa (26/5).
Ia menegaskan para pengungsi yang saat ini berada di Aceh tak semuanya berasal dari Myanmar tetapi juga dari Bangladesh. Mereka tak lain para pencari suaka. Pemerintah Indonesia pun akan segera memulangkan ke negara asalnya.
''Mereka diakui Pemerintah Bangladesh dan akan dipulangkan. Dari 1800 pengungsi sudah 800 dideteksi dari Bangladesh dan akan dipulangkan,'' ujar Tedjo.
Hingga saat ini, setidaknya sudah ada sekitar dua ribu pengungsi asal Rohingya dan Bangladesh yang memasuki wilayah Indonesia, melalui jalur laut di wilayah Langsa, Nangroe Aceh Darussalam. Indonesia pun telah melakukan pertemuan khusus dengan Malaysia, Thailand, dan perwakilan PBB membahas penanganan pengungsi Rohingya dan Bangladesh.