REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Merebaknya pemberitaan mengenai keberadaan beras diduga berbahan sintetis telah membuat omzet pedagang beras di Pasar Pagi Kota Cirebon, turun.
''Sejak merebaknya beras sintetis, omzet jadi turun 50 persen,'' ujar seorang pedagang beras di Pasar Pagi Kota Cirebon, Dedi, Selasa (26/5).
Saat ditanyakan jumlah pastinya, sayang Dedi enggan menyebutkannya. Namun, dia memastikan, banyak pelanggannya yang mengurangi pembelian berasnya.
Dedi mencontohkan, pelanggannya yang biasa membeli beras sebanyak sepuluh kilogram, kini hanya membeli dua sampai tiga kilogram saja. Kekhawatiran terhadap beras plastik, membuat pelanggan tak berani membeli beras dalam jumlah besar.
Padahal, Dedi menegaskan, tidak menjual beras plastik. Selain membohongi pelanggan, hal itu juga akan menghancurkan usaha yang dibangunnya selama bertahun-tahun.
''Saya jual beras asli,'' tegas Dedi. Dia mendapatkan pasokan beras dari daerah-daerah di sekitar Cirebon.
Hal senada disampaikan seorang pedagang beras lainnya di pasar tersebut, Fadillah. Menurutnya, berita mengenai beras plastik telah membuat penjualan berasnya menjadi menurun.
''Penjualan jadi seret,'' keluh Fadillah.
Padahal, Fadillah menegaskan, tidak menjual beras plastik. Namun, merebaknya beras sintetis di sejumlah daerah membuat pelanggannya ketakutan membeli beras dalam jumlah banyak.
''Saya sudah berjualan puluhan tahun. Tidak mungkin saya merusak usaha saya sendiri dengan menjual beras plastik,'' tandas Fadillah.