Selasa 26 May 2015 15:18 WIB

Senjata Teroris Poso Buatan AS dan Filipina

 Petugas kepolisian menunjukkan barang bukti dan tersangka pada rilis tindak pidana menyimpan dan kepemilikan senjata api rakitan dan air softgun di Polsek Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (26/8). ( Republika/Yasin Habibi)
Petugas kepolisian menunjukkan barang bukti dan tersangka pada rilis tindak pidana menyimpan dan kepemilikan senjata api rakitan dan air softgun di Polsek Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (26/8). ( Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID,  PALU -- Kapolda Sulawesi Tengah, Brigjen Pol Idham Azis menuturkan, dua senjata M16 yang digunakan anggota kelompok teroris di Poso adalah buatan Filipina dan Amerika Serikat. Anggota teroris itu tewas dalam penyergapan beberapa hari lalu.

Kepada wartawan di Kota Palu, Selasa (26/5), Idhan Azis memperlihatkan dua senjata laras panjang tersebut, dan di badan senjata tertulis Filipina dan AS. Senjata buatan Filipina lebih kecil dibanding buatan Amerika, namun tetap berbahaya.

Senjata ilegal tersebut diduga diselundupkan dari Filipina melalui jalur laut ke wilayah Sulawesi. Senjata M16 tersebut sesungguhnya adalah buatan Amerika, namun banyak yang dipalsukan di sejumlah negara, termasuk Filipina untuk kegiatan melanggar hukum seperti terorisme.

Meski tertera nama negara, polisi akan tetap mengirim dua senjata itu Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri untuk diperiksa. "Demikian pula dengan hampir 700 peluru aktif yang ditemukan," ucap Idham Azis.

Selama sepekan terakhir polisi telah menangkap tujuh anggota Mujahiddin Indonesia Timur di sejumlah wilayah. Dua dari tujuh orang itu meninggal dunia saat penggerebekan di Kabupaten Poso pada Ahad (24/5).

Kapolda juga meminta masyarakat untuk berperan serta dalam menanggulangi aksi terorisme di Sulawesi Tengah dengan memberikan informasi kepada aparat. Polisi juga mengimbau kepada buronan kasus terorisme itu untuk menyerahkan diri kepada aparat. "Kita akan cari terus sampai dapat," imbuh Idham.

Beberapa bulan silan polisi juga telah menembak mati anggota Mujahiddin Indonesia Timur bernama Daeng Koro dan Imam di Kabupaten Parigi Moutong.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement