REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Djoni Nur Ashari menjamin bahwa beras yang tersedia di gudang Bulog seluruh Indonesia adalah beras asli dan aman untuk dikonsumsi. Pasalnya, seluruh beras yang dibeli oleh Bulog langsung dari penggilingan di dalam negeri.
"Dalam pembelian beras, perum Bulog sangat concern dengan mutu dan keamanan beras, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dengan keaslian dan keamanan beras Bulog," ujar Djoni dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (26/5).
Djoni mengatakan, Bulog melakukan pengadaan gabah dan beras dalam negeri melalui beberapa saluran mitra kerja. Diantaranya, melalui penggilingan kecil yang jumlahnya sekitar 1600 unit di Indonesia dan melalui satgas pengadaan dan unit pengolahan gabah/beras. Selain itu, perum Bulog juga menjalin mitra kerja pengadaan dengan kelompok tani dan gapoktan.
Djoni membantah bahwa beras plastik yang beredar di masyarakat berasal dari Karawang. Menurutnya, beras yang ada di Karawang memang ditambahkan vitamin A untuk menambah zat gizi di masyarakat.
"Kabar itu tidak benar dan kami pastikan beras di Karawang aman," kata Djoni.
Menurut Djoni, Perum Bulog secara rutin melakukan monitoring setiap pekan. Monitoring ini termasuk mengecek kuantitas dan kualitas beras yang keluar maupun masuk ke gudang Bulog. Monitoring oleh staf gudang ini dilakukan secara harian.
Untuk pemasukan beras dalam negeri dari petani, kontrol kualitasnya dilakukan sesuai standar prosedur. Selanjutnya pemeriksaan kualitas dan kuantitas juga dilakukan sebelum beras keluar dari gudang Bulog. Djoni mengatakan, Bulog bertanggung jawab dalam penyaluran beras Raskin dari gudang sampai titik distribusi.
"Kami mendukung langkah cepat pemerintah untuk mengusut tuntas kasus beras sintesis ini ke ranah hukum, karena sudah meresahkan masyarakat," kata Djoni.
Saat ini Bulog sudah menginstruksikan kepada seluruh jajarannya untuk waspada dan berhati-hati. Selain itu, Bulog juga memperketat pengawasan dan kontrol beras yang masuk maupun keluar dari gudang Bulog.