Selasa 26 May 2015 09:09 WIB

Puluhan Rumah di Kawasan Saritem Disegel, Warga Geruduk Polsek Andir

Rep: C01/ Red: Bayu Hermawan
Petunjuk lalu lintas ke arah lokalisasi Saritem di Kota Bandung, Jawa Barat.
Foto: Blogspot.com
Petunjuk lalu lintas ke arah lokalisasi Saritem di Kota Bandung, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pihak kepolisian menyegel puluhan rumah di kawasan Saritem, yang diketahui menjadi lokasi prostitusi. Ratusan warga yang tidak terima dengan penyegelan itu, kemudian melakukan protes ke Polsek Andir.

"Penyegelan ini tidak disertai pemberitahuan terlebih dahulu," ujar Ketua RT 03/09 Erwin Junaedi saat ditemui awak media, Senin malam (25/5).

Erwin menyatakan akibat tidak adanya pemberitahuan terlebih dahulu, penyegelan tersebut menyebabkan beberapa warga tertahan di dalam rumah yang disegel.

Warga yang sedang berada di luar rumah saat penyegelan pun tidak bisa masuk ke dalam rumah untuk sekedar berganti baju. Selain itu, Erwin juga menyatakan aksi protes warga ini dilakukan karena warga menuntut keadilan dari kepolisian.

Sebab, warga merasa penyegelan dilakukan secara tidak adil karena hanya memilih kawasan Saritem, sedangkan masih banyak tempat hiburan terindikasi prostitusi lain yang dibiarkan tetap buka. Erwin menuturkan aksi protes tidak akan berhenti hingga kepolisan memberi solusi.

"Dulu (ditutup) oleh Pemkot Bandung tapi tidak ada solusi sama sekali," tegasnya.

Dari pantauan, warga yang melakukan aksi protes di Polsek Andir tidak hanya didominasi oleh kalangan pria saja. Terlihat sekumpulan ibu-ibu yang juga melakukan aksi protes. Erwin menyatakan para simpatisan tersebut hanya melakukan aksi solidaritas dari penyegelan dan penutupan Saritem yang dianggap tidak adil.

Massa aksi protes yang dilakukan sekitar pukul 20.30 WIB tersebut terlihat memadati area parkir kantor Polsek Andir. Meski aksi melibatkan massa wanita, para pria terlihat berada di barisan depan untuk melindungi barisan massa wanita.

Aksi protes yang melibatkan ratusan massa tersebut berlangsung cukup lama. Setelah setengah jam aksi protes berjalan, Polsek Andir terlihat melakukan sejumlah aksi pengamanan. Puluhan petugas terlihat mulai membuat blokade dari arah jalan raya. Di antara puluhan petugas yang turun, beberapa di antaranya juga terlihat membawa senjata.

Melihat aksi pengamanan petugas tersebut, salah saorang massa wanita terlihat meradang dan berteriak. Ia memprotes kepolisian yang tidak menutup sebuah spa yang terindikasi sebagai tempat prostitusi yang lokasinya dekat wilayah Saritem.

Pascaaksi protes tersebut berlangsung, kepolisian memutuskan untuk membuka kembali segel rumah warga. Para massa pun kemudian bubar dan kembali ke rumah masing-masing.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement