Senin 25 May 2015 23:34 WIB

Duh, Satu Keluarga Keracunan, Diduga Mengkonsumsi Beras Plastik

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Beras Plastik..Ilustrasi
Foto: Antara/Wira Suryantala
Beras Plastik..Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Satu keluarga mengalami keracunan yang diduga karena mengkonsumsi beras plastik. Korban adalah Naiman (55 tahun) dan keluarganya, warga Jalan Inpres RT 3 RW 2 Kelurahan Ratujaya, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat (Jabar).

''Seusai makan nasi dari beras yang dimasak istri saya, tak lama kemudian kami sekeluarga lemas, kepala pusing dan mual, bahkan anak saya muntah-muntah,'' ujar Naiman saat ditemui sejumlah awak media di kediamannya, Jalan Inpres RT 3 RW 2 Kelurahan Ratujaya, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, Jabar, Senin (25/5).

Menurut Naiman, beras plastik itu diperoleh dari penghuni di komplek perumahan yang jaraknya tidak terlalu jauh dari tempat tinggalnya. Naiman bersama Nurman temannya, setiap bulan memang mendapat jatah beras dari urunan warga komplek tersebut.

''Kami masing-masing mendapat jatah enam liter karena bekerja sebagai petugas kebersihan,'' terangnya yang menambahkan, ia dan keluarganya sempat berobat ke dokter.

''Saya baru tahu kalau ada beras plastik. Tadinya enggak tahu. Setelah merasa ngga enak makan nasi dari beras yang dimasak, lalu saya bakar beras yang tersisa, dan terasa asapnya bau plastik,'' tutur Naiman yang mengungkapkan nasi yang dimasak kalau dikunyah kenyal kaya kurang matang.

''Sebagian sisa beras itu sudah saya buang kasih ayam,'' tegas Naiman yang mengaku telah melaporkan kejadian ini ke pihak RT, RW dan pengurus RT dan RW di kompleks yang memberikan beras itu kepadanya.

Selama mendapatkan jatah beras berpuluh-puluh tahun, baru kali ini Naiman dan keluarga keracunan. ''Tiga hari badan kita lemas, bawannya mual ingin muntah tapi keluarnya air. Mudah-mudahan beras kaya gini enggak beredar lagi,'' harap istri Naiman yakni Sarifah (50 tahun).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement