REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dunia maya telah menjadi alat utama pelaku radikalisme dalam melancarkan propaganda menebar pesan kebencian, hasut, serta cara kekerasan seperti yang dilakukan kelompok ISIS (Islamic States of Iraq dan Syria). Melihat itu, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggaungkan program Damai di Dunia Maya pada 2015.
Setelah berbagai kalangan dirangkul, kali ini BNPT menggandeng komunitas anak muda penggiat dunia maya untuk ikut aktif menyukseskan program itu.
"Ini salah satu langkah untuk menciptakan perdamaian di dunia maya. Kita juga sudah membentuk Pusat Media Damai (PMD) untuk menggagas program-program perdamaian itu. Setelah kita luncurkan website informatif yaitu damailanindonesiaku.com dan dan website bersifat edukatif (pendidikan) jalandamai.org, sekarang kita merangkul generasi muda penggiat dunia maya di portal damai yaitu www.damai.id," ujar Deputi I BNPT Agus Surya Bakti di Jakarta, Senin (25/5).
Jejaring damai ini, kata dia, nantinya bisa membentuk komunitas cinta damai, cinta NKRI, dan komunitas yang punya nasionalisme tinggi. Sehingga mereka tidak ingin Indonesia dipenuhi hasutan dan kekerasan yang ujung-ujungnya adalah terorisme.
"Artinya, kita berkumpul di sini untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat tentang NKRI dalam format kedamaian. Mari kita bergabung bersama menciptakan perdamaian di dunia maya," ungkap Agus.
Agus menjelaskan, anak muda dipilih untuk mengikuti acara ini karena berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada 2014, peselancar di dunia digital di Indonesia semakin meningkat. Dari kategori umur, hampir separuh pengguna internet adalah generasi muda yang lahir setelah era 1980. Karenanya, mereka rawan bagi penyebaran konten negatif yang bernuansa kekerasan dan hasut.
“Hal terpenting dalam acara ini adalah adanya sinergitas para pemuda untuk menyemarakkan dunia maya dengan berbagai konten damai. Bayangkan betapa penuh dan sesaknya dunia maya dengan pesan-pesan penuh kekerasan dan konten negatif lainnya. Artinya kalau mereka bicara kekerasan, kita akan imbangi dengan bicara dengan kelembutan," imbuh Agus.
Workshop Program Damai di Dunia Maya 2015 melibatkan 53 pemuda penggiat internet dari berbagai daerah. Turut hadir untuk memberikan sambutan perwakilan Dirjen Aplikasi Informatika (APTIKA) Kemenkominfo yaitu Direktur E-Business, Ir Azhar Hasyim, MT serta pengurus FKPT DKI Jakarta.
"Kita mengundang dan bersinergi dengan seluruh komunitas, khususnya anak muda penggiat di dunia maya seperti IBT (Indonesia Back Track), komunitas-komunitas yang ada di bawah Yayasan Muhammadiyah," ujar dia.
Dalam acara ini, BNPT memperkenalkan portal www.damai.id sebagai media penghubung antarkomunitas dalam membentuk jejaring damai di dunia maya. Melalui portal ini seluruh peserta akan saling terhubung antara satu dengan lainnya sehingga mampu menciptakan gerakan sinergis dan masif untuk mewujudkan dunia maya sebagai arena yang sehat, damai dan mencerahkan.