Senin 25 May 2015 17:13 WIB
Beras Plastik

Polres Depok Usut Keracunan Sekeluarga Diduga Konsumsi Beras Plastik

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Angga Indrawan
Beras Plastik
Foto: Antara/Risky Andrianto
Beras Plastik

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Polres Depok segera mengusut kasus satu keluarga mengalami keracunan yang diduga karena mengkonsumsi beras plastik. Korban adalah Naiman (55 tahun) dan keluarganya, warga Jalan Inpres RT 3 RW 2 Kelurahan Ratujaya, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat (Jabar).

"Kami akan mengusut asal beras plastik atau sintetis yang dikonsumsi tersebut," kata Paur Humas Polres Depok, Ipda Pol Bagus Suwandi di Mapolres Depok, Senin (25/5).

Bagus mengungkapkan, sampai saat ini belum ada laporan resmi masalah satu keluarga mengalami keracunan setelah mengkonsumsi beras plastik. "Kami belum mendapat laporan resmi, tapi kami akan segera mengeceknya," tegasnya.

Diharapkan Bagus, masyarakat tanggap dan melaporkan hal-hal yang mencurigakan pada pihak kepolisian setempat agar kasusnya bisa ditindaklanjuti. "Warga harus tanggap pada permasalahan apa pun yang sekiranya mencurigakan," kata dia. 

Sebelumnya, satu keluarga mengalami keracunan yang diduga karena mengkonsumsi beras plastik. Korban adalah Naiman (55 tahun) dan keluarganya, warga Jalan Inpres RT 3 RW 2 Kelurahan Ratujaya, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat (Jabar).

"Seusai makan nasi dari beras yang dimasak istri saya, tak lama kemudian kami sekeluarga lemas, kepala pusing dan mual, bahkan anak saya muntah-muntah," ujar Naiman saat ditemui sejumlah awak media di kediamannya,  Jalan Inpres RT 3 RW 2 Kelurahan Ratujaya, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, Jabar, Senin (25/5).

Menurut Naiman, beras plastik itu diperoleh dari penghuni di komplek perumahan yang jaraknya tidak terlalu jauh dari tempat tinggalnya. Naiman bersama Nurman temannya, setiap bulan memang mendapat jatah beras dari urunan warga komplek tersebut. 

"Mendapat jatah enam liter karena bekerja sebagai petugas kebersihan," ujarnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement