Senin 25 May 2015 15:04 WIB

DBS Foundation-Greeneration Indonesia Ajari Siswa SMA Kewirausahaan

Rep: C13/ Red: Djibril Muhammad
DBS Foundation
Foto: socialventurechallage.asia
DBS Foundation

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sejak peluncurannya pada Maret 2015, program pembinaan kewirausahaan sosial yang didukung oleh DBS Foundation (DBSF) bersama Greeneration Indonesia (GI) telah disambut baik oleh pihak sekolah peserta.

Edukasi tentang kewirausahaan sosial yang dikemas dalam program Program Kewirausahaan Sosial untuk Sekolah Menengah Atas (Prakarsa) dan pengelolaan sampah yang bertanggung jawab dalam program 3R (Reduce, Reuse, Recycle) School Adoption telah dilaksanakan.

Program 3R tersebut memang telah dilaksanakan para guru dan murid dari lima sekolah menengah di Bekasi. Kelima sekolah menengah yang mendapatkan pembekalan, yakni SMKN 3, SMAN 2, SMA PGRI 1, SMAN 13, dan SMAN 9.

Head of Group Strategic Marketing and Communications PT Bank DBS Indonesia, Mona Monika menuturkan, menginspirasi anak muda dengan kewirausahaan sosial adalah fokus dari DBS Foundation.

 

Menurutnya kerja sama dengan Greeneration melalui program Prakarsa dan 3R School Adoption akan membantu mereka untuk mendapatkan momentum yang baik menuju arahan tersebut.

"Saya percaya bahwa para siswa yang berpartisipasi akan berperan penting dalam menyukseskan program tersebut serta membawa dampak positif bagi sosial dan lingkungan," ungkapnya melalui siaran pers, Senin (25/5).

Program prakarsa mereka sendiri merupakan cara untuk mengenalkan dan menyebarkan semangat kewirausahaan sosial kepada anak-anak muda. Kegiaran ini juga membantu para siswa untuk memformulasi ide-ide yang independen dan berkelanjutan untuk menyelesaikan berbagai masalah sosial.

Siswa dengan minat khusus terhadap kewirausahaan sosial akan didampingi untuk dapat mengembangkan idenya dan ikut dalam kompetisi. Dengan begitu, pemenang kompetisi akan mendapatkan modal awal untuk merealisasikan ide kewirausahaan sosial tersebut.

Dalam pelaksanaannya, untuk membantu para siswa memahami konsep ini, mereka diajak berpartisipasi dalam kegiatan kewirausahaan sosial 3R School Adoption yang dipimpin oleh Waste4Change. Selain itu, kegiatan ini juga dipimpin oleh anak usaha dari GI dan Eco Bali.

Program Waste4Change tidak hanya mengajarkan para siswa untuk menjadi bertanggung jawab atas sampah yang mereka hasilkan. Program ini juga secara proaktif memilah serta memproses sampah tersebut menjadi pupuk. Sementara itu, sampah non-organik akan diproses oleh petugas kebersihan nantinya.

Di masa datang, program Waste4Change 3R School Adoption juga akan berfokus untuk menanamkan perilaku ramah lingkungan melalui pengolahan sampah yang tepat. Kegiatan mereka akan dilakukan melalui pemilahan sampah, pengomposan, hingga proses daur ulang material non-organik yang dapat menghasilkan nilai ekonomis.

"Kami ingin mengedukasi bahwa sampah dapat menjadi benda yang berharga. Jika dikelola dengan benar, sampah tidak hanya dapat menciptakan manfaat sosial dan lingkungan, namun juga memberikan kontribusi ekonomi," ujar  Chief Change Officer dari GI sekaligus Chief Operating Officer Waste4Change, Bijaksana Junerosano.

Program kerjasama ini juga telah disambut baik para guru dan pelajar yang sudah terlibat. Pelajar SMAN 13 Bekasi, Rufus mengaku mendapatkan pengetahuan baru mengenai kewirausahaan sosial. Menurutnya, program ini mampu menginspirasi dalam mengembangkan ide untuk membantu masyarakat.

"Kami sangat senang karena bisa melakukan aksi nyata untuk kehidupan yang lebih baik di masyarakat," ujarnya yang juga sebagai Ketua Ekstrakurikuler Pencinta Lingkungan.

Program pendampingan kewirasahaan sosial 'Prakarsa' telah berhasil menjaring 197 murid Sekolah Menengah yang memiliki semangat kewirausahaan tinggi. Kemudian, program ini juga berhasil melibatkan 1.400 siswa yang telah berpartisipasi dalam program 3R School Adoption.

Program 3R School Adoption ini sendiri didukung oleh DBS. Kegiatan ini bertujuan untuk menunjukkan perubahan perilaku sadar lingkungan dengan pemilahan materi sampah agar dapat didaur-ulang.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement