REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Roy Sparingga mengatakan bahwa hasil uji sampel dari beras plastik telah diserahkan ke pihak Kepolisian RI, di Jakarta, Senin (25/5).
"Hasil uji sampel sudah kami berikan kepada Polri untuk ditindaklanjuti, namun hasilnya tidak bisa kami sampaikan," ujar Roy di kompleks istana kepresidenan, Jakarta. Namun Roy menegaskan bahwa Badan POM hanya memberikan hasil uji laboratorium atas sampel beras yang disinyalir terbuat dari plastik itu, bukan memberikan rekomendasi.
Roy mengatakan bahwa sampel beras tersebut diuji kandungannya apakah terdapat bahan material plastik.
Sebelumnya, warga Indonesia dikagetan oleh adanya temuan beras sintetis yang diduga kuat terbuat dari plastik dan disinyalir diimpor dari Cina. Menyikapi masalah beras sintetis ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa kebenaran masalah isu beras plastik kini sedang dalam penelitian di laboratorium.
"Beras itu, sedang diuji di tiga laboratorium termasuk di Institut Pertanian Bogor (IPB) dan lab umum. Kita tunggu saja hasilnya," kata Jokowi di sela kunjungan kegiatan Car Free Day di Solo, Ahad (24/5).
Menurut Jokowi, isu beras plastik di Bekasi atau di salah satu warung makan tersebut motifnya apa mencari keuntungan atau hal lain. Namun, hal ini tidak masuk logika karena harga beras palsu itu kabarnya lebih mahal dibanding beras asli.