Ahad 24 May 2015 16:23 WIB

Di Yogyakarta, Tujuh Anak Usia 10-14 Tahun Lahirkan Anak

Rep: Neni Ridareni/ Red: Angga Indrawan
Stop seks bebas.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Stop seks bebas.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Hanya dalam waktu setahun (2014) sebanyak 161 anak remaja di kota Yogyakarta hamil tak dikehendaki melakukan persalinan di Puskesmas. Bahkan ditemukan tahun ini ada remaja usia sembilan tahun sudah melakukan persalinan.

"Itu merupakan data di Puskesmas selama tahun 2014 yang dilaporkan kepada Dinas Kesehatan Kota. Bahkan di tahun 2015 saya mendapat laporan ada seorang anak perempuan melakukan persalinan di usia sembilan tahun," kata Kepala Seksi Kepala Seksi Kesehatan keluarga dan Gizi Fetty Fathiya, Sabtu (23/5).

Perincian remaja hamil tak dikehendaki di Kota Pelajar ini adalah: Yogyakarta usia 10-14 tahun ada tujuh orang, usia 15-17 tahun ada 54 anak dan usia 18-19 tahun ada 100 anak. Kebanyakan kehamilan terjadi karena suka sama suka dengan teman sebayanya, ada yang SD, SMP dan SMA dan biasanya dinikahkan. Ketika ditanya di mana mereka melakukan hubungan seks, ada yang mengaku di warnet dan di rumah.

"Seharusnya warnet itu tidak disekat-sekat, sehingga tidak tertutup," saran dia.

Menurut Fetty, sekarang pergaulan sangat bebas, pengawasan dari orangtua kurang. Padahal pendidikan di keluarga memegang peranan penting. 

"Untuk pembinaan remaja yang menjadi kendala selama ini ada di dinas pendidikan kota Yogyakarta.  Ketika kami mau memberikan penyuluhan kesehatan reproduksi seolah-olah mengajarkan orang melakukan hubungan seks. Padahal kebanyakan anak-anak yang hamil tak dikehendaki ada yang tidak tahu bahwa mereka bisa hamil," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement