REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Kecalakaan kereta api yaitu tabrakan antara Kereta Api (KA) penumpang Bangunkarta dengan KA barang di Cirebon, tak hanya menyebabkan perjalanan KA yang melalui lintas utara Jawa Tengah mengalami keterlambatan. Namun seluruh KA penumpang yang menjalani rute melalui lintas selatan Jatang, juga mengalami keterlambatan.

''Setelah kecelakaan terjadi, ada sembilan KA  jalur selatan dari Jakarta yang mengalami keterlambatan. Waktu keterlambatannya bervariasi, ada yang hanya 30 menit, namun ada juga yang sampai 3 jam,'' jelas Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Surono, Ahad (24/5). Kesembilan KA yang mengalami keterlambatan, antara lain KA Gajayana, KA Bogowonto, KA Progo, KA Senja Utama, KA Purwojaya, KA Sawunggalih, KA Argolawu, KA Taksaka dan KA Senja Utama Jogja.  

Meski demikian dia menyebutkan, sejak Ahad (24/5) pagi, perjalanan KA sudah mulai normal. Terutama setelah kedua rangkaian KA yang mengalami kecelakaan dievakuasi, dan jalur KA dinormalisasi. ''Sejak pagi, jalur KA lintas utara memang kembali normal, sehingga KA lintas utara yang tadinya dialihkan melalui Cirebon-Prupuk-Tegal, sudah bisa melintasi jalur semula,'' katanya.

Menurut Surono, keterlambatan sembilan KA lintas selatan ini terjadi, karena jalur antara Cirebon-Prupuk menjadi cukup padat setelah dilakukan pengalihan rute.  ''Setelah KA jalur utara yang dialihkan melalui jalur Cirebon-Prupuk-Tegal, di jalur antara Cirebon-Prupuk kurang lebih ada 20 KA yang melintas selama semalam sejak dilakukan pengalihan,'' katanya.

Menurutnya, KA yang paling lama mengalami keterlambatan adalah  KA Gajayana jurusan Jakarta-Malang yang terlambat hingga 3 jam. Sementara untuk KA Bogowonto dan KA Progo terlambat dua jam. KA Senja Utama dan KA Purwojaya terlambat 1,5 jam. Dan KA Sawunggalih, KA Argolawu serta KA Taksaka mengalami keterlambatan 1 jam. Terakhir, KA Senja Utama Jogya hanya mengalami keterlambatan 30 menit.

Ikuti Whatsapp Channel Republika