Ahad 24 May 2015 13:15 WIB

Ada Tiga Titik Rawan di Jalur Daop II KAI

Rep: C10/ Red: Angga Indrawan
Kereta Parahyangan
Foto: INFOKA.KERETA-API
Kereta Parahyangan

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kereta api merupakan angkutan transportasi pilihan masyarakat. Menghadapi persiapan arus mudik dan arus balik, PT Kereta Api (KAI) Daerah operasi (Daop) II telah melakukan pemeriksaan dan perbaikan jalur kereta api. Sementara di jalur kereta yang berada di wilayah Daop II ada tiga rawan terjadi pergeseran tanah.

Kepala Humas PT KAI Daop II, Zunerfin mengatakan, titik rawan ada kelasnya, di wilayah Daop II ada tiga titik rawan yang mungkin menimbulkan rintangan jalan. Tiga titik tersebut di daerah Ciganea Kabupaten Purwakarta, Bumiwaluya Kabupaten Garut dan di kilometer 76 antara Cianjur dan Cibeber. Ia menjelaskan, di tiga titik tersebut rawan terjadi pergeseran atau pergerakan tanah.

"Kami melakukan patroli 24 jam di titik rawan tersebut," kata Zunerfin kepada Republika, Ahad (24/5). 

Zunerfin menerangkan, pemeriksaan jalur untuk wilayah Daop II sudah dilakukan jauh-jauh hari. Sebelum menghadapi arus mudik dan arus balik pun telah rutin melakukan pemeriksaan jalur kereta api. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya rintangan jalan.

Ia melanjutkan, seandainya terjadi longsor atau pergeseran tanah, akan ditanggulangi dengan semaksimal mungkin oleh petugas pemeriksa jalur. Zunerfin menegaskan, bagaimana pun manusia tidak bisa menantang alam, tapi manusia bisa meningkatkan kewaspadaan. Terutama kewaspadaan pada titik-titik tertentu yang dikategorikan rawan. 

Menurut Zunerfin, untuk persiapan menghadapi arus mudik lebaran, wilayah Daop II sedang melakukan penggantian rel kereta di wilayah Ciawi Kabupaten Tasikmalaya. Rel tipe 42 diganti dengan rel tipe 54. Menurutnya, saat ini kondisi jalur kereta di wilayah Daop II dapat diandalkan karena telah dipersiapkan. 

"Dapat dipastikan jalur Daop II aman untuk digunakan saat ini mau pun mudik lebaran," ujar Zunerfin.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement